Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, pihaknya batal untuk menerbitkan obligasi global lantaran ada ketidakcocokan antara kupon yang diharapkan investor dengan kemampuan perusahaan. Investor global mengharapkan kupon bunga lebih dari 11%.
"Mereka inginnya 11% lebih, ya kami harapnya single digit. Yield yang diminta terlalu tinggi, jadi kita mundur,," tuturnya di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Archied saat ini memang waktu yang tidak tepat untuk menerbitkan obligasi global. Salah satunya lantaran fluktuasi kurs.
Padahal Intiland sudah mendapatkan rating yang cukup bagus terhadap obligasi global itu. Seperti Moody's yang memberikan rating BB dan Fitch Rating B flat. Pemegang saham juga telah memberikan restu.
Namun Archied menegaskan, rencana penerbitan obligasi global itu hanya untuk memenuhi diversifikasi pendanaan. Sebab selama ini perseroan lebih banyak melalui pinjaman perbankan dengan rata-rata bunga sekitar 12%.
Penerbitan obligasi global itu juga bertujuan untuk pembiayaan kembali atas utang perbankan perseroan. Kini manajemen akan melakukan siasat dengan memperpanjang pinjaman perbankan yang ada.
Saksikan juga video '1.023 Investor Berhasil Dipertemukan di The NextICorn':
(das/eds)