Rencana itu telah direstui dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 8 Oktober 2018 yang lalu, termasuk pemegang saham terbesar LPPF yakni PT Multipolar Tbk. Selain itu manajemen memutuskan untuk mengubah nama prrusahaan dari Matahari Department Store menjadi Matahari.
Manajemen memutuskan melakukan hal itu lantaran melihat pelemahan pasar yang terjadi saat ini sebagai kesempatan yang baik untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Asing Lepas Rp 200 M, IHSG Turun ke 6.010 |
Sementara menurut Wakil Presiden Direktur LPPF Richard Gibson harga saham LPPF yang saat ini berada di kisaran Rp 7.300 terlalu rendah dan tidak mencerminkan harga saham yang sebenarnya. Diharapkan dengan melakukan buyback maka harga saham LPPF akan meningkat.
"Kami berpendapat bahwa harga saham perseroan saat ini sangat di bawah harga sewajarnya dan karena itu memberikan kesempatan yang baik untuk meningkatkan keuntungan bagi para pemegang saham kami," tambahnya.
Richard yakin perusahaan masih bisa berkembang dengan melihat masih besarnya ruang untuk dapat mengembangkan format gerai utama. Pihaknya juga masih akan terus mengembangkan merek dalam format specialty store sebagai pelengkap strategi.
"Selain itu kami juga akan kembali melakukan investasi dalam kapabilitas logistik kami, yang tidak hanya akan mengurangi biaya operasional bisnis inti kami, tapi juga mendukung bisnis e-commerce kami yang berkembang pesat dan meningkatkan layanan yang menguntungkan bagi pihak ke-tiga," tambahnya.
LPPF juga berencana untuk meningkatkan investasi modal di anak anak usaha, PT Matahari Nusantara Logistik (MNL) sekitar Rp 500 miliar, untuk membiayai pembelian fasilitas distribusi multi-fungsi, dengan luas lebih dari 50.000 m2.
Saksikan juga video 'Raksasa-raksasa Ritel yang Berguguran di Indonesia Tahun 2017': (ang/ang)