Meski belum begitu terdampak terhadap perekonomian secara makro, namun kondisi ini akan terasa bagi keuangan individu. Seperti misalnya liburan ke luar negeri, pelemahan rupiah tentu membuat ongkos untuk plesiran ke luar negeri khususnya ke negeri Paman Sam semakin bertambah.
Menurut Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi (MRE) Mike Rini Sutikno, bagi yang berencana libur ke luar negeri ada baiknya melakukan pertimbangan kembali terlebih dahulu. Jika dianggap belum begitu butuh lebih baik ditunda terlebih dahulu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika tetap ingin melakukan liburan ke AS, Mike menyarankan akan melakukan penyesuaian budget yang disiapkan. Jangan sampai liburan tersebut mengganggu pos pengeluaran penting lainnya seperti biaya hidup, pendidikan dan investasi.
"Contoh awalnya targetnya pengeluaran di sana 1 orang US$ 5.000 itu bisa dikurangi," tambahnya.
Jika telah mengurangi persiapan dananya, ada baiknya juga mengurangi jangka waktu saat liburan. Dengan begitu pengeluaran untuk liburan masih tetap seperti yang direncanakan sebelumnya.
Saksikan juga video 'Dolar Capai Rp 14.800, Harga Ponsel Masih Normal':
(das/ara)