"Belum. Kita masih tunggu makronya. Melihat Kondisi makronya tahun ini kan. Belum ada target. Dan nanti kita lihat bagaimana calon investasi," kata Desi usai RUPS Jasa Marga di Jakarta, Rabu (5/9/2018).
Tertekannya dolar AS sendiri tak mempengaruhi pembangunan jalan tol perseroan. Namun pelemahan rupiah tadi membuat kondisi makro menjadi perhatian perseroan untuk mencari lagi sumber pendanaan dalam rangka menggenjot investasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jasa Marga sejauh ini telah melakukan berbagai skema pendanaan untuk memenuhi pembiayaan investasinya. Namun utang yang ditarik perseroan dijamin aman karena bentuknya dalam rupiah.
Desi meyakini investasi jalan tol di Indonesia akan terus berkembang seiring pembangunan infrastruktur yang ingin digenjot pemerintah. Bahkan Jasa Marga berhasil menarik utang dalam bentuk rupiah meski mendapatkannya dari investor luar negeri seperti yang dilakukan lewat Komodo Bonds.
"Berati kita dianggap punya struktur modal yang kuat sehingga dia percaya kalau dia invest di Jasa Marga dapet yield yang baik," pungkasnya.