Jasa Marga Kebut 5 Ruas Trans Jawa Kelar 2018, Begini Progresnya

Jasa Marga Kebut 5 Ruas Trans Jawa Kelar 2018, Begini Progresnya

Selfie Miftahul Jannah - detikFinance
Rabu, 05 Sep 2018 14:56 WIB
Foto: Dok. Waskita Karya.
Jakarta - Sepanjang tahun 2018, pemerintah menargetkan sejumlah ruas jalan tol bakal beroperasi atau bisa dilewati secara komersil oleh masyarakat. Ruas-ruas tersebut merupakan bagian dari tol Trans Jawa, non Trans Jawa dan juga tol Trans Sumatera.

Setidaknya ada 25 ruas tol yang bakal beroperasi sepanjang tahun ini. Rangkaian tol yang dioperasikan tahun ini juga merupakan bagian dari ruas-ruas yang gagal beroperasi atau molor waktu pengoperasiannya pada tahun lalu.

Direktur Utama PT Jasa Marga Desi Arryani menjelaskan akan ada lima ruas tol yang akan dioperasikan perseroan hingga akhir tahun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa diantaranya Batang- Semarang yang saat ini sudah mencapai 86%, sementara Salatiga- Kertosuro 78%, Wilangan- Kertosono 76%, Pasuruan -Grati 60% serta ada pula Sragen -Ngawi.

"Sampai hari ini kita sudah nambah jalan tol di 2018. Batang- Semarang 86%, Salatiga- Kertosuro 78%, Wilangan- Kertosono 76%, Pasuruan -Grati 60% serta ada pula Sragen -Ngawi," kata dia usai rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) di Hotel Bidakara, Jakarta Pusat, Rabu (5/9/2018).



Kementerian PUPR sendiri menargetkan ada sembilan ruas tol Trans Jawa yang akan diresmikan hingga akhir tahun ini. Sembilan ruas tol tersebut akan beroperasi secara bertahap mulai Juli hingga Desember 2018.

Adapun jalan tol yang bisa diresmikan pada Juli 2018 ialah ruas Pejagan-Pemalang dan Solo-Sragen. Selanjutnya Tol Sragen-Ngawi sepanjang 51 km.

Adapun jalan tol Trans Jawa dari Merak-Banyuwangi sepanjang 1.150 km sendiri ditargetkan tersambung pada akhir tahun 2019 mendatang. Saat ini, sepanjang 920 km sudah tersambung dari Merak-Pasuruan, di mana 607 km di antaranya sudah operasional dan sisanya 313 km yang fungsional ditargetkan rampung akhir 2018.

Tol Trans Jawa dibangun untuk meningkatkan konektivitas di Pulau Jawa yang memiliki kontribusi lebih dari 50% bagi pertumbuhan ekonomi nasional, serta untuk menurunkan biaya logistik sehingga meningkatkan daya saing Indonesia.

(eds/eds)

Hide Ads