"Jadi kalau bisa dikonversi mata uang yang selama ini US$ akan dikonversi dengan mata uang mitra kita, China. Ini akan ada stabilitas rupiah dan tak bergantung ke dolar," jelas Ketua Umum Apindo Hariyadi Sukamdani dalam konferensi pers di Gedung Permata Kuningan, Jakarta, Rabu (5/12/2018).
Baca juga: Ini yang Bikin Rupiah Perkasa |
Lebih lanjut, saat ini sudah ada 31 perusahaan China yang mau bersedia melakukan kerja sama tersebut. Namun, angka tersebut akan terus bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Naik 100 Poin, Dolar AS Perkasa di Rp 14.375 |
Dia menambahkan alasan kerja sama tersebut karena China memiliki nilai perdagangan dengan Indonesia yang cukup besar, mencapai US$ 60 miliar per tahun.
Selain itu, dengan konversi ke rupiah maka Indonesia akan mendapatkan keuntungan hingga Rp 400 miliar. Dengan begitu bisa mendorong penurunan nilai tukar dolar AS menjadi Rp 13.800.
"Jadi kalau dilihat itu total transaksi US$ 60 miliar dan 20%-30% ini kan angka yg signifikan ya kalau bisa dikonversi. Kira-kira nanti itu dapatnya Rp 300-400 miliar. Jadi dolar bisa Rp 13.800," kata Hariyadi.
Tonton juga 'JK Hadiri KTT G20, Bahas Perang Dagang AS-China':