Direktur Riset Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia Pieter Abdullah mengatakan pada dasarnya saat ini pengusaha sudah membawa pulang sebagian DHE ke dalam negeri. Namun hal tersebut belum berdampak karena pengusaha belum menukarkannya ke rupiah.
"Pengusaha sudah membawa pulang DHE sebagaimana diatur dalam peraturan PBI. Tapi membawa pulang DHE tanpa menukarnya ke rupiah tidak akan efektif menambah supply dolar AS. Artinya tidak berdampak ke penguatan rupiah," kata dia saat dihubungi detikFinance, Rabu (12/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa pemerintah mesti tegas mewajibkan penukaran DHE untuk mendorong penguatan rupiah.
"Diperlukan kebijakan yang lebih berani misal mewajibkan eksportir untuk menukarkan sebagian DHE-nya ke rupiah. Kewajiban ini diberlakukan di beberapa negara misalnya di Thailand," papar dia.
Baca juga: Kenapa Rupiah Keok Lagi Lawan Dolar AS? |
Sementara itu, Pengamat Ekonomi INDEF Bhima Yudishtira mengatakan program biodiesel 20% (B20) hingga saat ini belum memiliki dampak. Pasalnya, dibutuhkan waktu untuk mengimplementasikan program secara menyeluruh.
"Masih butuh waktu. Masih lama sekali karena ada kendala B20 di sisi distribusi dan terminal pencampuran antara sawit FAME dan solar. Kesiapan user juga belum optimal," tutup dia. (ara/ara)











































