Menurut Chief Economist Bank Mandiri Anton Gunawan proyeksi tersebut dilihat berdasarkan perkiraan bank sentral AS The Fed yang akan menaikkan suku bunga acuan sebanyak tiga kali ke level 3% hingga 3,5%.
"Dugaan kami rupiah akan lebih baik rata-rata Rp 14.900 kalau APBN kan Rp 15.000. Tapi itu dengan catatan The Fed naiknya tiga kali ya jadi 3% sampai 3,5%," kata dia di Media Gathering, Plaza Bank Mandiri, Jakarta, Rabu (12/12/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Kenapa Rupiah Keok Lagi Lawan Dolar AS? |
Depresiasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tahun depan diperkirakan tidak terlalu dalam. Namun tidak menutup kemungkinan juga melemah cukup dalam jika suku bunga acuan AS naik tiga kali dan harga minyak naik.
"Hal ini membuat kami yakin depresiasi rupiah lebih kecil. Tapi masih ada potensi lebih kuat kalau benar ada slow down ekonomi sehingga The Fed tidak naik tiga kali dan harga minyak mentah mulai meningkat lagi," jelasnya.