Lantas, apakah upaya yang sudah dilakukan tidak ampuh?
Sandiaga menilai bahwa pemerintah sudah berusaha keras untuk menstabilkan rupiah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun dia tidak berkomentar terlalu banyak mengenai efektifitas upaya pemerintah menangkal penguatan dolar AS. Terlepas dari itu, tidak stabilnya nilai tukar rupiah berdampak negatif buat dunia usaha, khususnya UKM.
"Memang rupiah, ini memberatkan UKM lho, turun Rp 14 ribu, lalu naik lagi jadi Rp 15 ribu. Mereka susah sekali untuk pricing produknya, karena banyak produknya yang menggunakan mata uang dolar AS," paparnya.
"Jadi kalau naik turun ini membebani, dan masyarakat jadi kehilangan daya beli. Itu jadi satu poin yang seharusnya dilihat dari sisi rakyat," sambungnya.
Disamping itu, dia menjelaskan langkahnya untuk menstabilkan rupiah jika terpilih dalam Pilpres 2019. Pihaknya bakal fokus pada kondisi di internal Indonesia, yaitu mencari cara untuk perbaiki defisit transaksi berjalan.
"Kami lihat bagaimana defisit perdagangan. Kami fokus ke pengurangan impor untuk hal-hal yang bisa kita tunda, dan penguatan ekspor dengan kebijakan insentif," tambahnya.
Diketahui, selama ini pemerintah telah berupaya meredam nilai tukar dolar AS dengan berbagai upaya.
Upaya-upaya yang dilakukan pemerintah seperti mengkaji ulang proyek strategis nasional (PSN), mendorong pengembangan sektor pariwisata, setop impor barang mewah, memperbarui Paket Kebijakan Ekonomi ke-16, hingga mewajibkan penggunaan biodiesel 20% atau b20.
(fdl/fdl)