Berdasarkan keterbukaan Bursa Efek Indonesia (BEI) seperti dikutip Senin (4/3/2019), saham Pemprov DKI saat ini tercatat 210,2 juta lembar saham, atau meningkat dari sebelumnya sebanyak 186,8 juta saham.
Sementara, berdasarkan keterangan Pemprov DKI, jumlah saham di DLTA pada tahun 1970 sebesar 23,34%. Kemudian, ditambah milik Badan Pengelola Investasi Penanaman Modal DKI Jakarta (BP IPM Jaya) yang juga milik Pemprov DKI sebesar 2,91%.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Menanti Rencana Anies Jual Saham Anker Bir |
Kemudian, pada tahun 2000 BP IPM Jaya dibubarkan. Selanjutnya, kepemilikan saham atas nama Pemprov DKI tercatat menjadi 26,25% di tahun 2019.
"Penambahan nilai saham merupakan penggabungan saham atas nama Pemprov DKI dan BP IMP Jaya yang merupakan salah satu Satuan Kerja Pemprov DKI, tapi sudah dibubarkan tahun 2000," tulis keterangan Pemprov DKI.
![]() |
Untuk diketahui, Pemprov DKI Jakarta dibawah pimpinan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berjanji untuk melepas saham DLTA. Anies pernah mengatakan, kajian pelepasan saham akan selesai Maret ini.
"Delta kita sedang kajian untuk kita akan lepas, tapi prosesnya masih kajian. Mudah mudahan Maret sudah selesai," kata Anies Baswedan pada sela-sela acara silahturahmi di Kompleks Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Anies mengatakan, banyak investor yang berminat membeli saham Anker Bir yang akan dilepas Pemprov DKI Jakarta. Namun dia tidak menjelaskan secara spesifik.
"Kalau yang berminat banyak, tapi prosesnya kan nggak sederhana, harus dengan dewan dan lain lain," sebutnya.
Saksikan juga video 'Wow! Uang Pelepasan Saham Anker Bir Bisa Bangun 60 Sekolah':
(dna/dna)