Demikian disampaikan oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen dalam sebuah diskusi di Hotel Four Points, Jalan Djuanda, Bandung, Sabtu (6/4/2019).
"Selama ini Jakarta sentris. Emiten adanya di Jakarta, kita ingin perluas ke daerah," ujar Hoesen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, OJK ingin membentuk perusahaan efek atau broker di daerah. Dengan begitu, masyarakat di daerah akan punya akses lebih mudah untuk membuka rekening efek, sehingga nantinya nama daerah pun akan terangkat karena aktivitas pasar modal.
Selain itu juga akan tumbuh aset pasar modal di daerah.
"Nanti kita akan hadirkan perusahaan efek di daerah. Sehingga nanti pasar modal tak hanya berita di Jakarta, tapi di daerah. Ada job creation di daerah. Ada aset di daerah," katanya.
Permodalan atau modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) akan ditetapkan lebih kecil dibandingkan perusahaan efek yang menjadi anggota bursa yang mendapatkan izin perdagangan perantara efek.
Hoesen menambahkan untuk mendapatkan sumber daya manusia yang akan menjadi pengelola perusahaan efek daerah, OJK akan memberikan kemudian untuk melakukan ujian profesi secara online.
OJK akan meminta The Indonesia Capital Market Institute (TICMI) dan Lembaga Sertifikasi Profesi Pasar Modal Indonesia (LSPPMI) untuk menyelenggarakan ujian sertifikasi profesi pasar modal secara online.
"Nanti kita bikin ujiannya online, dan lebih mudah," tutur Hoesen. (zlf/hns)