Garuda Dinilai Masih Punya Persoalan Mendasar di Bisnis Inti

Garuda Dinilai Masih Punya Persoalan Mendasar di Bisnis Inti

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Jumat, 26 Apr 2019 22:40 WIB
Foto: Ilustrasi Garuda Indonesia (Shinta/detikTravel)
Jakarta - Laporan keuangan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk tahun 2018 bikin heboh. Bagaimana tidak, laporan keuangan ini diduga 'dipoles' sehingga dua komisaris menolak untuk menerima laporan tersebut.

Terlepas dari itu, masalah laporan keuangan ini seharusnya tak mengalihkan perhatian masyarakat pada kinerja perseroan tersebut. Sebab, kinerja maskapai perusahaan pelat merah ini memang kurang baik.

"Jangan sampai publik teralihkan persoalan mendasar di bisnis sendiri, di bisnis inti sendiri," kata Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Abra el Talattov di Jakarta, Jumat (26/4/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Dia menerangkan, jumlah penumpang Garuda pada tahun 2018 mengalami penurunan. Sebutnya, jumlah penumpang domestik turun 1,4% dari 19,2 juta pada tahun 2017 menjadi 18,9 juta di tahun 2018.

Penumpang internasional juga mengalami penurunan sebanyak 1,9%. Padahal maskapai-maskapai lain tumbuh.

"Laporan kinerja Garuda sendiri tahun 2018 penumpang lokal turun sampai 1,4%, penerbangan internasional turun 1,9%," katanya.

Dia juga mengatakan, dari sisi tingkat keterisian penumpang juga masih rendah. Untuk penumpang domestik 74,6% dan internasional 71,9%.


Selanjutnya, dari sisi pasar (market share) turun. Untuk domestik market share turun dari 28,8% di tahun 2017 menjadi 26,9% di 2018. Untuk internasional turun dari 25,7% menjadi 24% pada periode yang sama.

"Jadi mungkin beberapa indikator sementara, kita nilai bahwa memang kinerja bisnis Garuda operasional belum menunjukkan perbaikan. Saya pikir kembali lagi ke utamanya bagaimana direksi memperbaiki Garuda seperti itu," ujarnya. (das/das)

Hide Ads