Pasalnya perolehan laba bersih yang diraih Garuda di 2018 kedapatan berasal dari piutang yang dimasukkan ke pos pendapatan.
Menanggapi itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno menyatakan BUMN mengaku siap menjelaskan laporan keuangan Garuda tersebut ke lembaga-lembaga yang berkepentingan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rini mengatakan, pihaknya akan setransparan mungkin terhadap kedua institusi tersebut.
"Maksud saya kalau mau dibicarakan silahkan dibicarakan kita nggak ada yang tertutup kok, semuanya transparan, semuanya responsible," ujarnya.
Rini menegaskan BUMN bakal taat sesuai aturan hukum yang berlaku.
"Kita tidak mau melakukan yang macam-macam, nggak ada gitu lho. Jadi semua itu suatu hal yang normal," tambah.
Pada tahap awal, BPK bakal memanggil kantor akuntan publik (KAP) yang mengauditnya. Baru setelah itu BPK hendak memanggil direksi Garuda Indonesia untuk melakukan pemeriksaan lebih jauh.
Sementara itu, Direktur Utama BEI Inarno Djayadi menegaskan bahwa pihaknya akan memanggil manajemen Garuda Indonesia untuk meminta klarifikasi atas polemik tersebut.
"Pasti kita akan minta klarifikasi. Saya dengar dalam waktu dekat akan dipanggil," ujarnya kepada detikFinance. (dna/dna)