"WSBP memilih momentum yang tepat dalam penerbitan obligasi ini, sama seperti ketika melakukan IPO pada tahun 2016 lalu," jelas Anton Y. Nugroho, Direktur Keuangan WSBP, Rabu (19/6/2019).
"Momentum ini didukung dengan adanya peningkatan peringkat Indonesia dari S&P menjadi BBB (investment grade), tren penurunan suku bunga dan banyaknya obligasi yang jatuh tempo sehingga menambah demand, serta dikombinasikan dengan posisi keuangan WSBP yang sehat dan atraktif," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk modal kerja perusahaan sebesar 40% untuk mendukung penyelesaian proyek-proyek eksisting, dan sebesar 60% untuk investasi pembangunan pabrik yang rencananya akan dibangun di Penajam, Kalimantan Selatan.
Selain itu juga digunakan untuk investasi penambahan kapasitas pabrik eksisting di daerah Bojonegara, Banten dan Gasing, Sumatera Selatan. Adapun obligasi berkelanjutan tahap selanjutnya yaitu senilai Rp 1,5 triliun akan dilakukan paling cepat pada triwulan III-2019. (das/ara)