Kini giliran Badan Periksa Keuangan (BPK)angkat bicara. Anggota I Badan Pemeriksan Keuangan, Agung Firman Sampurna menyebut secara tegas laporan keuangan Garuda direkayasa.
"Secara umum memang kami melihat ada dugaan kuat terjadi financial enginering, rekayasa keuangan," kata Agung, Kamis (20/6/019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dugaan rekayasa yang disoroti BPK terutama mengarah pada pengakuan piutang transaksi antara Garuda Indonesia dengan Mahata Aero Teknologi selaku rekanan penyedia jasa WiFi di Pesawat.
"Itu salah satunya. Tapi intinya banyak temuan, temuannya itu banyak. Temuan maupun rekomendasinya banyak," jelas Agung.
Dasar temuan kejanggalan itu, diperoleh setelah dilakukan investigasi dan sidang standar akuntansi terhadap kantor akuntan yang memeriksa dan mengesahkan laporan keuangan Garuda.
Sayang, ia enggan merinci hasil temuan yang dimaksud. Ia berdalih, bukan kewenangannya untuk membeberkan rincian hasil audit tersebut.
"Saya nggak punya rincian lengkap. Wewenang menjawab adalah teman-teman AKN VII (Auditorat Utama Keuangan Negara VII) dan biro humas luar negeri," tandas dia. (dna/dna)