Kegiatan ini dilakukan selama dua hari pada 22-23 Juli 2019. IPO Masterclass ini merupakan kegiatan yang ketiga setelah IPO Masterclass perdana yang diselenggarakan pada Juli 2018.
"Acara ini menarik sudah tiga kali kami mengadakan acara IPO master class jadi PT Ernst & Young Indonesia sudah 3 kali berkontribusi menyelenggarakan IPO Masterclass. Kami berikan preparation bagaimana menjadi perusahaan Go Public," kata Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna Setia di gedung BEI, Jakarta, Selasa (23/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nyoman mengatakan beberapa dari perusahaan yang mendaftar terdapat perusahaan besar. Seperti perusahaan PT Softex Indonesia dan pemilik Gramedia.
"Tadi ada Softex, ada timnya Softex. Ada dari Gramedia juga," tambahnya.
Partner Transaction Advisory Services Iwan Margono menambahkan Masterclass ini merupakan bentuk kontribusi EY dalam mendukung pasar modal Indonesia terutama di hal penambahan jumlah emiten.
Berdasarkan hasil riset Global IPO Trends Report: Q2 2019 di tahun 2018 Bursa Efek Indonesia menduduki peringkat ke 10 di total keseluruhan jumlah penawaran umum perdana saham global. Jumlah perusahaan yang melantai di BEI pada tahun 2019 mencapai 55 atau 4 persen (1384 emiten baru) dari keseluruhan IPO global.
"Go-public bukan hal yang mudah. Perusahaan yang berkeinginan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana perlu mempersiapkan diri lebih awal dan menyeluruh sehingga mereka dapat menangkap jendela opportunity yang tepat ketika dibuka," ujarnya.
(das/fdl)