Lebih Produktif, Kini Masyarakat Bisa Wakaf Berupa Saham

Lebih Produktif, Kini Masyarakat Bisa Wakaf Berupa Saham

Akfa Nasrulhak - detikFinance
Kamis, 08 Agu 2019 12:20 WIB
Foto: Akfa Nasrulhak/detikcom
Jakarta - Global Wakaf-Aksi Cepat Tanggap (GW-ACT) berkolaborasi dengan BNI Sekuritas menghadirkan sebuah layanan wakaf saham. Sebagaimana yang disyaratkan, objek wakaf saham ini hanya berlaku bagi saham syariah dengan mendonasikan dari keuntungan investasinya.

Presiden Direktur Global Wakaf Syahru Aryansyah menjelaskan implementasi wakaf tidak hanya terpaku pada aset seperti tanah ataupun masjid. Namun menjadi lebih luas karena wakaf tersebut bersifat produktif, salah satunya lewat wakaf saham.

"Kita fokus ke ekonomi produktif, nah tentunya ini harus dapat input. Ada dua itu, baik dalam bentuk aset ataupun cash. Nah salah satu sumber cash itu bisa orang berwakaf langsung, baik individu atau perusahaan. Tapi ada metode baru yang lebih sistemik yaitu wakaf saham," ujar Syahru dalam acara peluncuran Wakaf Saham di Main Hall Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Kamis (8/8/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Oleh karena itu, lanjut Syahru, diperlukan fasilitas untuk layanan wakaf saham ini, salah satunya dengan mendirikan Galeri Wakaf Saham. Galeri tersebut sudah didirikan di Menara 165, Jakarta Selatan yang kini sudah mulai beroperasi untuk melayani masyarakat berinvestasi.

"Kita juga ada galeri wakaf saham. Di sini tempat bertemunya para pihak, terutama masyarakat yang ingin berinvestasi, tapi dia juga ingin berwakaf. Jadi misalkan, kita beli 10 lot saham, nah dari 10 lot itu ada yang buat investasi pribadi di dunia, ada yang investasi dalam bentuk wakaf untuk tabungan setelah kita tidak ada, " jelasnya.

Syahru menambahkan, adapun hasil dividen yang sudah menjadi bentuk wakaf yang telah didonasikan oleh investor, dana tersebut akan dikelola oleh Global Wakaf untuk disalurkan ke berbagai macam portofolio ekonomi produktif.

"Contohnya kita ada program Lumbung Pangan Wakaf, bagaimana kita bangun rice meal untuk memperkuat petani-petani yang gabahnya oleh tengkulak dengan harga rendah. Nah dengan rice meal yang kita bangun, kita bisa menjual harga gabah itu dengan harga yang baik, otomatis ekonomi akan baik. Gabah ini juga kita distribusikan ke retail-retail yang kita bangun. Darimana dananya nah inputnya dari cash wakaf tadi, " ujar Syahru.

"Namanya sedekah jariah itu adalah wakaf. Karena wakaf, selama pokoknya terus berkembang sampai akhir zaman, itu pahalanya akan mengalir untuk bekal kita setelah kita tiada," pungkasnya.

Sementara itu, Plt Direktur Utama BNI Sekuritas, Geger N. Maulana mengatakan program wakaf saham ini merupakan bagian dari upaya BNI untuk berkontribusi memajukan Indonesia dalam semangat filantropi.

"Kami sebagai perusahaan efek, BNI Sekuritas, alhamdulillah bisa mempertemukan para calon investor dan nasabah yang berpotensi untuk berwakaf yanh akan dapat berpartisipasi untuk melakukan wakaf saham. Dan kami juga sebagai perantara di sini bisa mempertemukan Badan Wakaf Saham dan juga Global Wakaf yang akan menjadi pengelola, atau disebut nazhir, " ujar Geger.


Geger menegaskan, pihaknya ingin berpartisipasi untuk menyejahterakan masyarakat Indonesia terutama untuk mengentaskan kemiskinan.

"Kebetulan kami juga beberapa bulan lalu melaunching produk digital, yaitu BIONS. Lewat aplikasi ini, kami juga bisa mengajak para calon investor dan nasabah kami untuk melakukan wakaf saham," ujarnya.

"Program ini tidak boleh berhenti hanya pada ceremonial ini, namun semangat wakaf juga harus terus digunakan melalui galeri wakaf dan aplikasi BIONS ini. Kami berharap dapat meningkatkan jumlah investor syariah baru kami, " tambahnya.


(ega/hns)

Hide Ads