Dalam memperingati 42 Tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini menggelar acara dengan tema 'Memperluas Layanan dan Memberikan Perlindungan Pasar Modal untuk Semua'.
Perayaan Hari Ulang Tahun Pasar Modal ke-42 pada hari ini dihadiri oleh Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen, jajaran Direksi BEI dan Self-Regulatory Organization (SRO) serta insan pasar modal lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kebutuhan akan tersedianya variasi layanan dan produk pasar modal menjadi salah satu tantangan utama bagi industri Pasar Modal Indonesia. Sebagai upaya untuk menjawab tantangan tersebut, SRO melakukan perluasan layanan dan produk melalui pengembangan berbagai program kerja, baik yang dilaksanakan SRO secara bersama-sama, maupun yang diimplementasikan di masing-masing SRO.
Perluasan variasi layanan dan produk pasar modal diharapkan dapat meningkatkan kuantitas Perusahaan Tercatat serta investor. Sehingga Pasar Modal Indonesia dapat menjadi semakin kuat dan dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca juga: Dolar AS Hari Naik Tipis ke Rp 14.220 |
Perluasan layanan dan produk yang dilakukan oleh SRO juga diharapkan agar diupayakan selaras dengan tujuan memberikan perlindungan terhadap para stakeholder. OJK dan SRO juga menyadari pentingnya penerapan tata kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) di setiap institusi pasar modal, sebagai bagian dari upaya pengembangan dan perlindungan seluruh aktivitas di Pasar Modal.
Di tengah tantangan dan dinamika pasar keuangan global sepanjang satu semester di tahun 2019, Pasar Modal Indonesia mampu tumbuh signifikan dan bersaing secara kompetitif. Sampai dengan 9 Agustus 2019 atau selama 42 tahun Pasar Modal Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah tumbuh mencapai 6.282,132 atau terus tumbuh sejak 1977.
Hal ini diikuti dengan jumlah Perusahaan Tercatat yang meningkat, dari Semen Cibinong sebagai perusahaan tercatat pertama pada tahun 1977, sampai dengan 649 Perusahaan Tercatat di tahun 2019 dengan total nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp 7.205 triliun.
Selama 42 tahun terakhir, Pasar Modal Indonesia berhasil mencatatkan Rata-rata Nilai Transaksi Harian (RNTH) sebesar Rp 9,74 triliun dan terus meningkat sejak tahun 1977.
Terlebih semenjak diimplementasikannya siklus penyelesaian transaksi T+2 pada 28 November 2018, sampai dengan 9 Agustus 2019 terjadi peningkatan likuiditas perdagangan yang direpresentasikan oleh volume, nilai, dan frekuensi transaksi saham harian yang naik sebesar 35% untuk volume transaksi harian, RNTH meningkat 16%, dan frekuensi transaksi saham harian meningkat 17% dibandingkan dengan periode 1 tahun sebelumnya.
Dari sisi Jumlah Perusahaan Tercatat, sampai dengan 2 Agustus 2019 telah terdapat 32 jumlah Perusahaan Tercatat baru, sehingga total Perusahaan Tercatat mencapai 649. Selain pencatatan efek saham juga terdapat 6 pencatatan efek ETF baru, 2 DIRE, dan 1 Dinfra. Sehingga total terdapat 41 pencatatan efek baru pada pertengahan tahun 2019.
Baca juga: Awal Pekan, IHSG Dibuka Hijau di 6.306 |
(das/fdl)