Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini turun ke level Rp 14.185.
Pada pra perdagangan, IHSG naik 23,9 poin (0,38%) ke 6.310. Indeks LQ45 naik 6 poin (0,6%) ke level 986,722.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.09 JATS, IHSG menguat 26 poin (0,42%) ke 6.310. Indeks LQ45 bertambah 5 poin (0,5%) ke 984,774.
Hingga sesi I berakhir, IHSG turun 0,6 poin (0,01%) ke level 6.286. Sedangkan indeks LQ45 bertambah 0,6 poin (0,07%) ke level 980,980.
Perdagangan saham ditransaksikan sebanyak 232.896 kali dengan Rp 3,7 triliun. Sebanyak 184 saham naik, 203 saham turun, dan 123 saham stagnan.
Bursa Amerika Serikat ditutup menguat. Dow Jones ditutup 25,886.01 (+1.20%), NASDAQ ditutup 7,895.99 (+1.67%), S&P 500 ditutup 2,888.68 (+1.44%).
Bursa US ditutup menguat pada hari Jumat setelah ada peningkatan kembali yield dari US treasury yang meredakan isu resesi selama pekan lalu. Fokus saat ini masih pada US - China trade war, di mana headline dari berita memberikan dorongan dari arah pergerakan bursa.
Saat ini Presiden Trump akan membicarakan trade wars dengan China pada bulan September yang akan dilakukan melalui telepon. Bursa asia akan mengikuti pergerakan bursa US jumat lalu, dengan menurunya yield dari US treasury, maka investor akan lebih percaya diri.
Seluruh perdagangan bursa saham Asia mayoritas bergerak positif siang ini. Berikut pergerakannya:
* Indeks Nikkei 225 bertambah 158 poin ke 20.577
* Indeks Hang Seng menguat 548 poin ke 26.282
* Indeks Komposit Shanghai naik 45 poin ke 2.869
* Indeks Strait Times naik 18 poin ke 3.133
Saham-saham yang masuk jajaran top gainers di antaranya Transcoal Pacific (TCPI) naik Rp 675 ke Rp 7.375, Semen Indonesia (SMGR) naik Rp 250 ke Rp 13.150, Alfa Energi (FIRE) naik Rp 230 ke Rp 2.110, dan Indosat (ISAT) naik Rp 230 ke Rp 3.880.
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Unilever Indonesia (UNVR) turun Rp 550 ke Rp 44.425, Mandom Indonesia (TCID) turun Rp 500 ke Rp 13.100, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 200 ke Rp 7.300.
Baca juga: Holding BUMN Tambang Ganti Nama Jadi MIND ID |
(eds/eds)