Direktur Investa Saran Mandiri, Hans Kwee mengatakan, melemahnya bursa saham tanah air sore ini lebih disebabkan oleh isu serta kondisi ketidakpastian global.
"Ya sebenarnya kalau pasar saham tidak terlalu merespon hal seperti itu (demo)," kata Hans saat dihubungi detikcom, Jakarta, Senin (23/9/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan, delegasi negeri Tirai Bambu ini meninggalkan acara lebih cepat. Sehingga beberapa agenda pertemuan seperti meninjau ladang pertanian milik Amerika Serikat (AS) pun tidak terlaksana. Padahal, dari tinjauan tersebut diharapkan akan ada transaksi pembelian dalam jumlah besar.
"Tadinya mereka melakukan pertemuan di hari Kamis kemudian pasar mengekspektasi bahwa akan ada perundingan damai Tiongkok dan Amerika," jelas dia.
"Ini menunjukkan kekhawatiran pasar bahwa Amerika dan Tiongkok tidak menemukan solusi perang dagang yang baik. Jadi itu sih masalahnya hari ini pasar melemah," tambahnya.
Sementara itu Direktur Riset CORE Indonesia, Piter Abddullah menuturkan hal yang sama bahwa aksi demo penolakan RUU KPK san RUU KUHP tidak berdampak signifikan terhadap bursa saham nasional.
"Menurut saya aksi demo terhadap revisi UU KPK dan juga RUU KUHP belum berdampak signifikan terhadap pergerakan bursa," kata Piter.
Piter menjelaskan, pelemahan bursa saham tanah air merupakan respon para investor terhadap perang dagang AS dengan China yang tak kunjung berakhir.
"Penurunan IHSG pada hari ini menurut saya bukan disebabkan oleh aksi demo tersebut melainkan respon terhadap perkembangan global khususnya terkait perang dagang, ketegangan di Timur Tengah dan ketidakpastian arah kebijakan The Fed," ungkapnya.
(hek/fdl)