Sementara nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah siang ini menguat ke level 14.080.
Pada pra perdagangan Senin (23/9/2019), IHSG naik 8,672 (0,14%) ke 6.240. Indeks LQ45 bertambah 1,19 poin (0,12%) ke 981.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada pukul 09.05 JATS, IHSG menguat 14 poin (0,06%) ke 6.235. Indeks LQ45 melemah 0,8 poin (0,40%) ke 979.
Hingga sesi I berakhir, IHSG turun 18 poin (0,29%) ke level 6.213. Sedangkan indeks LQ45 turun 3,7 poin (0,38%) ke level 976,996.
Perdagangan saham ditransaksikan 264.158 kali dengan nilai Rp 4 triliun. Sebanyak 151 saham naik, 219 saham turun, dan 154 saham stagnan.
Sembilan sektor saham terpantau merah. Di mana saham industri dasar dan konstruksi turun paling dalam.
Pada perdagangan Jumat (20/9) bursa saham Wall Street kompak ditutup dalam teritori negatif, di mana Dow Jones melemah 0,59%, S&P 500 turun 0,49% dan Nasdaq negatif 0,80%.
Penurunan tersebut dikarenakan berkurangnya optimisme pasar terhadap perundingan perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan China, setelah delegasi China membatalkan kunjungan mereka ke perkebunan Montana milik AS.
Padahal sebelumnya China telah berjanji untuk membeli hasil perkebunan AS lebih banyak lagi dan perjanjian tersebut sempat menjadi sentimen positif bagi kelanjutan perundingan keduanya jelang pertemuan di Washington awal Oktober nanti.
Sedangkan bursa Asia siang ini mayoritas berada di zona merah, berikut pergerakannya:
- Indeks Nikkei 225 libur
- Indeks Hang Seng berkurang 227 poin ke 26.207
- Indeks Komposit Shanghai melemah 41 poin ke 2.965
- Indeks Strait Times berkurang 9 poin ke 3.149
Sementara saham-saham yang masuk jajaran top losers di antaranya Gudang Garam (GGRM) turun Rp 1.550 ke Rp 53.050, Elang Mahkota (EMTK) turun Rp 700 ke Rp 4.400, Semen Indonesia (SMGR) turun Rp 225 ke Rp 12.625.
Baca juga: Dolar AS Betah di Rp 14.075 |
(eds/ang)