"Itu yang lagi dalam diskusi, aku nggak bisa bilang, mereka mau atau mereka tidak mau, masih diskusi antar kita, Garuda, Sriwijaya, (Kementerian) BUMN sama BUMN yang lain," kata Ikhsan.
Ikhsan mengaku tak ingat jumlah kewajiban yang mesti dibayar Sriwijaya ke Garuda Indonesia. Yang pasti, ia mengatakan, skema ini merupakan usulan Kementerian BUMN dan Garuda Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Usulan) Kementerian BUMN sama kita, win-win lah," ujarnya.
Ikhsan juga tak bisa memastikan kapan skema konversi ini bisa direalisasikan. Lantaran, skema ini merupakan penawaran dan bukan menjadi program Garuda Indonesia.
"Belum, kan itu antara kesepakatan, jadi program nggak, cuma ini tawaran bahwa kita punya piutang, mereka punya utang ke kita, inilah usulan kita," ujarnya.
Meski begitu, Ikhsan menuturkan, jika itu terealisasi diharapkan kepemilikan Garuda Indonesia di Sriwijaya menjadi mayoritas.
"Kita harapannya 51%, harapannya, mayoritas lah," ujarnya.
(hns/hns)