Melansir dari CNBC Indonesia pada Selasa (17/12/2019), Harga saham Boeing di New York Stock Exchange (NYSE) turun hingga 4,29% ke level US$ 327/saham. Berdasarkan catatan perdagangan NYSE, pada perdagangan Senin (16/12), saham Boeing sempat mencatat level tertinggi US$ 336,23/saham, dan terendah US$ 326,43/saham.
Sebelumnya, Boeing menyampaikan kalau mereka akan menghentikan produksi jet 727 Max melalui sebuah pernyataan pada Senin (16/12) waktu setempat. Boeing memutuskan untuk menghentikan produksi pesawat tipe ini dikarenakan pesawat ini masih belum bisa mendapat izin terbang dari Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semula Boeing memperkirakan bahwa pesawat jet 737 MAX akan mendapat izin terbang dari FAA pada akhir tahun ini, namun hal itu nampaknya tak akan terlaksana.
Boeing memang telah berulang kali memperingatkan para investor bahwa mereka dapat memangkas atau menunda produksi pesawat secara keseluruhan jika larangan penerbangan berlangsung lebih lama dari yang diharapkan. Boeing juga sempat memangkas 20% produksi jet 737 MAX menjadi 42 sebulan pada April, tepat setelah regulator memerintahkan maskapai untuk berhenti menerbangkan pesawat tipe itu.
Hingga kini, Boeing belum bisa menentukan berapa lama mereka akan menghentikan produksi jet 737 MAX. Dikatakan bahwa mereka akan segera kembali memproduksi pesawat tipe ini setelah FAA memberikan kembali izin terbangnya.
Baca juga: Boeing Pertimbangkan Batasi Produksi 737 MAX |
"Kami tahu bahwa proses persetujuan 737 MAX untuk kembali ke layanan, dan menentukan persyaratan pelatihan yang tepat, harus luar biasa teliti dan kuat, untuk memastikan bahwa regulator, pelanggan, dan masyarakat penerbangan kami memiliki kepercayaan diri dalam pembaruan 737 Max," Kata Boeing dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari CNBC.
Selama jeda produksi tersebut, Boeing mengatakan bahwa mereka tidak berencana untuk memberhentikan atau memecat pekerja di pabrik Renton, Washington, tempat 737 MAX diproduksi. Setidaknya terdapat 12.000 pekerja di sana, dan sebagian dari mereka akan dipindah tugaskan sementara hingga jet tersebut kembali diproduksi.
(zlf/zlf)