Gubernur BI Perry Warjiyo menjelaskan perkiraan pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, rendahnya inflasi dan terjaganya stabilitas eksternal turut mendorong penguatan rupiah.
"Kondisi fundamental ekonomi sudah lebih baik dan kondisi cadangan devisa yang tinggi," kata Perry di Kantor BI, Jakarta, Jumat (10/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Perkasa! Rupiah Gencet Dolar AS ke Rp 13.779 |
Menurut Perry penguatan ini juga konsisten dengan kondisi fundamental yang baik. Selanjutnya penguatan ini juga sesuai dengan mekanisme pasar yang baik.
Pasokan valuta asing (valas) lebih tinggi dari permintaan. Supply valas ini bersumber dari eksportir yang menukarkan devisanya ke rupiah dan aliran modal asing yang deras ke Indonesia.
"Supply valas ini cukup memenuhi permintaan pasar, dan penguatan menunjukkan confidence kebijakan pemerintah dan bank sentral," imbuh dia.
Perry menyebut BI berupaya untuk mengawal rupiah agar sejalan dengan fundamental tersebut.
BI menyatakan di tengah dinamika global yang masih diliputi ketidakpastian, Indonesia perlu melanjutkan pengelolaan kebijakan makro ekonomi yang konsisten dan prudent, serta melanjutkan langkah langkah kebijakan struktural yang konkret untuk memperbaiki struktur ekonomi, sehingga kepercayaan investor global ke Indonesia akan lebih kuat.
(kil/dna)