Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah terdampak virus Corona yang 'menjangkiti' pasar keuangan global.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, untuk membentengi hal tersebut, bank sentral melakukan tiga intervensi di surat berharga negara (SBN), saham, hingga DNDF.
Perry menyebut, sejak awal 2020 ini, BI telah memborong SBN di pasar sekunder sebesar Rp 100 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi SBN yang dilepas investor asing, kami beli lagi. Termasuk perbankan dalam negeri juga beli SBN yang dilepas oleh asing. Sejak awal tahun secara keseluruhan kami sudah beli Rp 100 triliun di pasar sekunder," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/2/2020).
Dia mengungkapkan, sebanyak Rp 78 triliun merupakan upaya untuk pertahanan saat virus Corona yang menyebar ke berbagai negara.
Menurut Perry hal tersebut menyebabkan imbal hasil atau yield SBN meningkat dari 6,56% menjadi 6,95%.
Dia menambahkan sejak awal tahun, rupiah telah melemah 1,08% (ytd). Menurut Perry, pelemahan ini masih lebih baik dibandingkan negara lainnya.
"Negara lain relatif lebih rendah. Won Korea melemah 5,07%(ytd), baht Thailand melemah 6,42% (ytd), Singapore dolar melemah 3,76% (ytd), ringgit Malaysia melemah 2,91% (ytd)," kata dia.
Baca juga: IHSG Terpuruk Digempur Corona, Apa Kata OJK? |
(kil/fdl)