Stabilkan Nilai Rupiah, BI Gelontorkan Rp 100 T

Stabilkan Nilai Rupiah, BI Gelontorkan Rp 100 T

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Jumat, 28 Feb 2020 14:30 WIB
BUMN percetakan uang, Perum Peruri dibanjiri pesanan cetak uang dari Bank Indonesia (BI). Pihak Peruri mengaku sangat kewalahan untuk memenuhi pesanan uang dari BI yang mencapai miliaran lembar. Seorang petugas tampak merapihkan tumpukan uang di cash center Bank Negara Indonesia Pusat, kawasan Sudirman, Jakarta, Senin (21/10/2013). (FOTO: Rachman Haryanto/detikFoto)
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terus melemah terdampak virus Corona yang 'menjangkiti' pasar keuangan global.

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menjelaskan, untuk membentengi hal tersebut, bank sentral melakukan tiga intervensi di surat berharga negara (SBN), saham, hingga DNDF.

Perry menyebut, sejak awal 2020 ini, BI telah memborong SBN di pasar sekunder sebesar Rp 100 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi SBN yang dilepas investor asing, kami beli lagi. Termasuk perbankan dalam negeri juga beli SBN yang dilepas oleh asing. Sejak awal tahun secara keseluruhan kami sudah beli Rp 100 triliun di pasar sekunder," kata Perry di Gedung BI, Jakarta, Jumat (28/2/2020).

Dia mengungkapkan, sebanyak Rp 78 triliun merupakan upaya untuk pertahanan saat virus Corona yang menyebar ke berbagai negara.

ADVERTISEMENT

Menurut Perry hal tersebut menyebabkan imbal hasil atau yield SBN meningkat dari 6,56% menjadi 6,95%.

Dia menambahkan sejak awal tahun, rupiah telah melemah 1,08% (ytd). Menurut Perry, pelemahan ini masih lebih baik dibandingkan negara lainnya.

"Negara lain relatif lebih rendah. Won Korea melemah 5,07%(ytd), baht Thailand melemah 6,42% (ytd), Singapore dolar melemah 3,76% (ytd), ringgit Malaysia melemah 2,91% (ytd)," kata dia.




(kil/fdl)

Hide Ads