Bursa Asia merosot dalam perdagangan Kamis pagi ini karena investor masih mempertimbangkan implikasi dari kenaikan kembali kasus virus Corona (COVID-19). Dikutip dari CNBC, Kamis (18/6/2020), secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan 0,28% lebih rendah.
Rincinya, saham di Jepang, Nikkei 225 turun 0,32% pada awal perdagangan, sementara indeks Topix turun 0,3%. Kospi Korea Selatan juga tergelincir 0,61%. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,06% pada awal perdagangan. Namun, secara keseluruhan, saham daratan China sangat bervariasi, dengan komposisi Shanghai turun 0,37% sementara Shenzhen diperdagangkan dengan nilai sedikit lebih tinggi.
Sedangkan, di Australia, S&P/ASX 200 turun 0,47%. Lantaran, menurut rilis Biro Statistik negara itu, pengangguran di sana pada Mei 2020 lalu meningkat menjadi 7,1% dari 6,4%. Level itu adalah yang tertinggi sejak Oktober 2001, menurut Reuters.
Reaksi investor terhadap lonjakan kasus Corona di Amerika Serikat akan menjadi perhatian pada Kamis ini, dengan jumlah rawat inap virus Corona di Texas melonjak sekitar 11% dalam satu hari pada Rabu kemarin.
Diprediksi ada lebih dari 200 ribu orang Amerika dapat meninggal karena COVID-19 pada 1 Oktober mendatang.
Di China, lonjakan infeksi virus corona di Beijing baru-baru ini membuat kota tersebut membatalkan penerbangan, menutup sekolah serta memblokir beberapa lingkungan, menurut Reuters.