Kalimat Sakti Jokowi Bikin Investor Ritel Bergairah di Pasar Modal

Kalimat Sakti Jokowi Bikin Investor Ritel Bergairah di Pasar Modal

Danang Sugianto - detikFinance
Jumat, 26 Jun 2020 17:35 WIB
Pengunjung berada di sekitar layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Kamis (13/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini pukul 12.00 menurun-0,67% ke posisi 5,873,30. Pergerakan IHSG ini masih dipengaruhi oleh sentimen atas ketakutan pasar akan penyebaran wabah virus corona.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Sejak masuknya pandemi virus Corona atau COVID-19 ke dalam negeri, pasar modal Indonesia langsung terkena dampaknya. Namun belakangan pasar modal Indonesia kembali pulih yang katanya berkat kalimat 'sakti' Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sendiri pada awal tahun sempat menyentuh level tertingginya di level 6.325. Namun ketika diumumkan adanya kasus pertama COVID-19 di RI pada awal Maret 2020 IHSG terus turun, bahkan sempat menyentuh level 3.937.

Kini IHSG mulai kembali merangkak naik. Hari ini saja IHSG sudah berada di level 4.904.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI, Laksono Widito Widodo mengatakan, penguatan pasar modal belakangan ini disebabkan meningkatnya aktivitas transaksi dari investor ritel. Hal itu terlihat dari jumlah SID ritel yang bertransaksi di pasar reguler.

"Jumlah SID ritel itu di Mei saja sudah mencapai 72 ribu, itu saja sudah melebihi rekor yang ada di 2019. Tapi puncaknya di Juni mencapai 103 ribu," tuturnya dalam konferensi pers virtual, Jumat (26/6/2020).

ADVERTISEMENT

Menurut data BEI, jika dilihat dari rata-rata SID ritel yang bertransaksi harian di Juni 2020 dengan Juni 2019 terjadi kenaikan drastis mencapai 84%.

Laksono melanjutkan, jika dilihat lebih rinci lagi, di Juni 2020 puncak tertinggi jumlah SID ritel yang melakukan perdagangan terjadi di 8 Juni 2020 yakni sebesar 117 ribu.

Pernyataan Jokowi di halaman berikutnya.

Dia menilai peningkatan transaksi dari investor ritel itu disebabkan pernyataan yang dilontarkan Jokowi, yakni terkait pelonggaran PSBB.

"Karena sebelumnya pemerintah melalui statement Pak Presiden menyatakan bahwa PSBB akan dilonggarkan. Karena memang kebutuhan dari segi makro ekonomi, sehingga ekspektasi recovery ekonomi yang melonjak, mengakibatkan banyaknya investor ritel yang masuk di tanggal itu," terangnya.

Tidak hanya itu, di masa pandemi ini juga terjadi rekor dalam perdagangan pasar modal. Ternyata di tengah perbaikan kondisi pasar modal, nilai transaksi dari investor ritel mengalahkan investor institusi

"Untuk pertama kali dalam sejarah, angka transaksi ritel melebihi non-ritel. Ini fenomena luar biasa di tahun 2020. Di Juni ini angka transaksi harian dalam rupiah dari investor ritel melebihi yang institusi," tutupnya.



Simak Video "Video: IHSG Anjlok Parah, Ini Perbandingannya dengan saat Krisis '98 dan Covid-19"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads