Anggota parlemen Amerika Serikat (AS) mendesak aplikasi perdagangan Robinhood untuk meningkatan keamanan. Hal ini karena sempat terjadi insiden bunuh diri yang dilakukan oleh mahasiswa berusia 20 tahun karena melihat saldonya negatif hingga US$ 730 ribu.
"Ini seharusnya tidak terjadi," kata anggota aparlemen Lauren Underwood kepada CNN Business.
Sebelumnya keluarga mahasiswa pengguna aplikasi perdagangan tersebut menyebut jika anaknya bunuh diri pada 12 Juni karena bingung dengan saldo perdagangannya negatif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Underwood menilai kejadian ini harus menjadi perhatian serius untuk Robinhood.
Pihak Robinhood menyebut akan bertanggung jawab untuk para pengguna setianya. "Kami akan serius bertanggung jawab. Kami juga akan bekerja sama dengan senator untuk hal tersebut," jelas juru bicara Robinhood dalam sebuah pernyataan.
Co-CEO Robinhood Vlad Tenev dan Baiju Bhatt mengungkapkan akan meningkatkan antar muka untuk aplikasinya tersebut. Selain itu Robinhood juga memberikan sumbangan hingga US$ 250.000 kepada American Foundation for Suicide Prevention.
Robinhood memang sebuah aplikasi perdagangan yang menyasar investor milenial dan masuk kategori pemula. Sama seperti Kearns (investor muda yang bunuh diri), ia menggunakan Robinhood dengan instrumen investasi yang berisiko tinggi.
Keluarga Kearns menilai tampilan antarmuka aplikasi ini mencantumkan jika Kearns berutang hingga US$ 730.000.
Baca juga: Naik Tipis, IHSG Dibuka Positif di 5.094 |
(zlf/zlf)