Produsen mobil listrik asal China, Xpeng Motors telah mengumpulkan dana dari investor US$ 400 juta setara Rp 5,8 triliun (kurs Rp 14.550) menjelang penawaran umum perdana (IPO) di AS. Sebelumnya Xpeng merencanakan hanya mengumpulkan US$ 300 juta (Rp 4 triliun).
Dikutip dari CNBC, Kamis (6/8/2020) produsen mobil yang akan menjadi saingan Tesla mendapatkan dukungan dari berbabagi investor. Diantaranya Alibaba, Qatar Investment Authority, dan Abu Dhabi Mubadala. Jumlah uang perusahaan saat ini secara total US$ 500 juta (Rp 7 triliun).
Menjelang IPO di AS Xpeng terus meningkatkan modalnya. Selain itu, Xpeng secara diam-diam telah mendaftarkan perusahaanya di Wall Street. Padahal hingga saat ini ketegangan perang dagang antara AS dan China terus meningkat. Bahkan Mei lalu Senat AS mengeluarkan undang-undang yang akan meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan China yang berdagang di AS dan mengancam akan menghapus daftar perusahaan asing di AS.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
China telah melahirkan banyak produsen mobil listrik, berkat kebijakan subsidi negara yang menguntungkan. Kini sejumlah produsen Xpeng, Nio dan Li Auto, mendorong maju untuk menempatkan diri sebagai produsen mobil listrik terbesar di dunia.
Produsen mobil listrik China yang telah terdaftar di AS yakni Nio dan Li Auto. Saham Nio naik 239% tahun ini sementara Li Auto, yang terdaftar pekan lalu, telah melihat sahamnya naik 45% sejak debutnya. Sementara itu, Tesla lebih tinggi 237% year-to-date.
(fdl/fdl)