Pasar Saham AS Lanjutkan Tren Positif, Indeks S&P 500 Cetak Rekor

Pasar Saham AS Lanjutkan Tren Positif, Indeks S&P 500 Cetak Rekor

Danang Sugianto - detikFinance
Senin, 31 Agu 2020 21:20 WIB
Gedung saham New York atau yang dikenal sebagai Bursa Saham Wall Street
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Pasar saham Amerika Serikat (AS) hari ini dibuka dua arah. Indeks S&P 500 mencapai rekor tertinggi, indeks Nasdaq juga mengalami kenaikan, sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan.

Melansir Reuters, Senin (31/8/2020) indeks S&P 500 pada pembukaan pada hari Senin mengalami kenaikan untuk sesi keenam berturut-turut. S&P 500 dibuka naik 1,72 poin, atau 0,05%, pada level 3.509,73.

Sementara Dow Jones Industrial Average saat dibuka tercatat turun 10,21 poin, atau 0,04%, ke posisi 28.643,66. Sedangkan Nasdaq Composite tercatat naik 23,18 poin, atau 0,20%, menjadi 11.718,81 pada bel pembukaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para investor meningkatkan ekspektasinya terhadap Bank Sentral AS, Federal Reserve untuk menjinakkan kenaikan imbal hasil obligasi yang cukup liar, dengan cara memperluas pembelian obligasi Treasury jangka panjang. Sebab kenaikkan imbal hasil akan memicu laju inflasi.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 30-tahun mencapai level tertinggi dalam dua bulan pada hari Jumat. Meningkatnya imbal hasil adalah masalah potensial bagi The Fed karena menaikkan biaya pinjaman untuk perusahaan dan individu serta mengancam pertumbuhan ekonomi.

ADVERTISEMENT

Beberapa investor mengatakan bank sentral mungkin perlu membahas kemungkinan membeli surat utang jangka panjang pada pertemuan kebijakan di pertengahan September. Investor sebelumnya memperkirakan The Fed akan memberlakukan kebijakan tersebut pada akhir tahun.

"The Fed tidak dapat membiarkan suku bunga jangka panjang naik secara signifikan karena hal itu akan membatalkan semua yang telah mereka lakukan selama enam bulan terakhir," kata Gershon Distenfeld, salah satu kepala investasi pendapatan tetap di AllianceBernstein.

The Fed telah membeli hampir US$ 2 triliun dalam obligasi Treasury sejak dimulainya pandemi virus corona. Kepemilikan The Fed kini mencapai US$ 4,36 triliun. Hal itu dilakukan untuk menjaga suku bunga rendah dan menjaga likuiditas pasar.




(das/dna)

Hide Ads