Produsen mobil listrik, Tesla Inc mengincar dana hingga US$ 5 miliar atau setara Rp 72,5 triliun (kurs Rp 14.500/US$). Dana ini diperoleh dengan cara melepas sejumlah sahamnya di Wall Street.
"Kami bermaksud menggunakan hasil bersih. Dari penawaran ini untuk lebih memperkuat neraca kami, serta untuk tujuan perusahaan secara umum," ujar pihak Tesla dikutipi dari CNBC.com Selasa (1/9/2020).
Mengutip Reuters.com, agen penjual yang ditunjuk Tesla untuk melakukan aksi korporasi tersebut antara lain Goldman Sachs & Co, Bank of America Securities Inc, Citigroup Global Markets Inc and Morgan Stanley & Co.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saham Tesla mendapatkan tenaga untuk meroket sejak perusahaan mengumumkan stock split atau pemecahan saham 5:1 pada 11 Agustus. Pada saat itu, saham Tesla langsung menguat 81,3%.
Menurut data Factset, kini kapitalisasi pasar Tesla mencapai sekitar US$ 464 miliar. Analis Wedbush Dan Ives menyebut langkah yang diambil Tesla sangat cerdas. Mengingat minat yang kuat di antara investor untuk memainkan tren kendaraan listrik.
"CEO Elon Musk mengumpulkan cukup modal untuk mendapatkan neraca dan struktur modal untuk lebih memperkuat posisi kasnya yang sedang tumbuh dan perlahan-lahan keluar dari situasi utangnya," ungkap Ives dikutip dari CNBC.
Selain itu, faktor lain kenaikan saham Tesla adalah karena perusahaan melaporkan laba pada keempat berturut-turut dalam laporan 22 Juli. Hal ini membuat pembuat mobil listrik itu memenuhi syarat untuk dimasukkan dalam S&P 500. Tesla juga membukukan pengiriman kendaraan kuartal kedua yang di luar dugaan.
(hns/hns)