Rencana stimulus Eropa mengubah pandangan banyak investor. Selama ini, investor sering mengkritik Eropa karena kurangnya koordinasi dan kelembagaan yang lemah terutama sejak krisis utang mengguncang wilayah tersebut.
Mengutip CNBC, Minggu (6/9/2020), Kepala Mekanisme Stabilitas Eropa Kluas Regling mengatakan, ada pendapat yang berbeda di pasar saat ini setelah Uni Eropa sepakat untuk bersama-sama menggalang dana guna mengatasi krisis virus Corona.
"Banyak orang di pasar mengatakan kepada saya 'Kami lebih positif di Eropa daripada 10 tahun terakhir' karena reaksi yang cepat, volume uang yang besar dan koordinasi yang baik," kata Regling.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada bulan Mei atau sekitar dua bulan sejak lockdown diberlakukan, Uni Eropa mengumumkan langkah-langkah stimulus pertamanya untuk mendukung negara-negara yang menghadapi guncangan ekonomi akibat virus.
Selanjutnya, pada Juli 27 negara Uni Eropa mengumumkan bahwa mereka akan mengumpulkan 750 miliar euro (US$ 888 miliar) di pasar publik untuk diinvestasikan di seluruh kawasan. Rencana tersebut masih memiliki beberapa rintangan legislatif yang harus diatasi, tetapi ini menandai pertama kalinya kelompok negara tersebut setuju untuk menerbitkan utang bersama dalam jumlah yang sangat besar.
Pasar menyambut baik langkah tersebut dengan beberapa menyebutnya sebagai 'Hamiltonian moment' Eropa. Ini mengacu kesepakatan yang dibuat pendiri Amerika Serikat Alexander Hamilton untuk mengubah utang sebelumnya menjadi kewajiban bersama serikat federal.
Regling juga mencatat bahwa respon global terhadap krisis kurang terkoordinasi dibandingkan dengan krisis keuangan global 2008.
"Tapi tentu saja kami tahu mengapa kali ini sangat berbeda," katanya.
(acd/dna)