Bursa Saham Amerika Serikat ditutup lebih rendah untuk tiga kali sesi perdagangan berturut-turut pada hari Selasa. Hal ini terjadi setelah saham-saham perusahaan teknologi kelas berat melakukan aksi jual saham tambahan, dan mengirim Nasdaq ke wilayah koreksi.
Dilansir dari Reuters, Rabu (9/9/2020), saham Tesla mengalami penurunan persentase harian paling dalam. Hal ini terjadi setelah saham tersebut disahkan untuk dimasukkan dalam S&P 500.
Saham Tesla tercatat jatuh 21,06%, hal ini menjadi penurunan persentase harian terbesar hariannya. Masing-masing dari 11 sektor S&P utama mengalami penurunan, dipimpin oleh penurunan teknologi dan energi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal-hal menjadi mahal, mereka meningkat, mereka menjadi sangat terkonsentrasi dan orang-orang menjadi sangat pusing," kata Willie Delwiche, ahli strategi investasi di Baird di Milwaukee.
Pada penutupan perdagangan Selasa, Dow Jones Industrial Average turun 632,42 poin, atau 2,25% menjadi 27.500,89. Lalu, S&P 500 kehilangan 95,12 poin, atau 2,78% menjadi 3.331,84.
Sementara itu, Nasdaq Composite turun 465,44 poin, atau 4,11% menjadi 10.847,69. Kemudian, saham energi merosot 3,71% karena harga minyak turun di bawah $ 40 per barel.
Reli kenaikan saham di Wall Street, yang sebagian besar didorong oleh stimulus moneter dan fiskal dalam jumlah besar terhenti pekan lalu. Dengan Nasdaq jatuh sebanyak 9,9% dari rekor hariannya karena investor membukukan keuntungan setelah pergerakan yang mengangkat indeks sekitar 70% dari titik terendah pandemi.
Pada sesi terendah pada hari Selasa, Facebook, Amazon.com, Apple, Tesla, Microsoft, Alphabet, dan Netflix secara kolektif telah kehilangan lebih dari US$ 1 triliun kapitalisasi pasar sejak 2 September.
Volume perdagangan di bursa AS tercatat sebanyak 10,48 miliar saham. Jumlahnya naik dengan rata-rata 9,32 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.
(zlf/zlf)