Beli Surat Utang Negara Modal Sejuta, Untungnya Berapa?

Beli Surat Utang Negara Modal Sejuta, Untungnya Berapa?

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 01 Okt 2020 12:31 WIB
Petugas Cash Center BNI menyusun tumpukan uang rupiah untuk didistribusikan ke berbagai bank di seluruh Indonesia dalam memenuhi kebutuhan uang tunai jelang Natal dan Tahun Baru. Kepala Kantor perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua mengungkapkan jumlah transaksi penarikan uang tunai sudah mulai meningkat dibanding bulan sebelumnya yang bisa mencapai penarikan sekitar Rp1 triliun. Sedangkan untuk Natal dan tahun baru ini secara khusus mereka menyiapkan Rp3 triliun walaupun sempat diprediksi kebutuhannya menyentuh sekitar Rp3,5 triliun. (FOTO: Rachman Haryanto/detikcom)
Ilustrasi/Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Pemerintah membuka masa penawaran Obligasi Negara Ritel atau ORI seri ORI018 per hari ini, Kamis (1/10/2020). Masa penawaran ini akan ditutup pada 21 Oktober 2020.

Instrumen investasi ini dapat dipesan mulai Rp 1 juta hingga Rp 3 miliar. Setelah itu, investor yang akan memperoleh pembayaran kupon ORI 018 pada tanggal 15 setiap bulannya. Kupon ORI 018 akan dibayarkan perdana pada tanggal 15 Desember 2020. Lalu, masa jatuh temponya pada 15 Oktober 2023.

Adapun tingkat imbalan atau yield ORI 018 yang ditawarkan dalam bentuk kupon sebesar 5,7% per tahun dan besaran kupon ORI 018 ini bersifat fixed rate.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Returnnya sangat menarik, kita menawarkan untuk ORI 018 ini sebesar 5,7% dan itu sifatnya fixed," ujar Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman dalam webinar launching ORI 018, Kamis (1/10/2020).

Bila tingkat imbalan yang ditawarkan sebesar itu, berapa keuntungan yang bisa didapat investor dengan nilai investasi Rp 1 juta?

ADVERTISEMENT

Di bawah ini adalah ilustrasi perhitungan keuntungan/kerugian bila berinvestasi di ORI 018:

ILUSTRASI 1

Membeli saat penawaran ORI 018 ditawarkan sebesar Rp 1.000.000, dengan kupon 5,7%. Bila SBN tersebut tidak dijual sampai jatuh tempo, maka keuntungan (kupon) yang diperoleh adalah:

Kupon/imbalan = 5,7% x Rp 1.000.000 x 1/12 = Rp 4.750/bulan. Kupon/imbalan tersebut dibayarkan setiap bulan sampai dengan jatuh tempo. Ditambah, pokok SBN dibayarkan kembali rekening investor sebesar Rp 1.000.000.

Sehingga total yang didapat saat jatuh tempo (total kupon 3 tahun yang didapat Rp 171.000) sebesar Rp 1.171.000

ILUSTRASI 2

Jual kembali ORI 018 dengan harga lebih tinggi. Misal, investor membeli ORI 018 di pasar perdana sebesar Rp 1.000.000, dengan kupon/imbalan 5,7% lalu dijual kembali sebelum jatuh tempo, di pasar sekunder dengan harga 105%, maka hasil yang diperoleh adalah:

Kupon/imbalan = 5,7% x Rp 1.000.000 x 1/12 =Rp 4.750/bulan sebelum penjualan kembali.

Pokok yang diterima saat dijual = Rp 1.000.000 x 105% = Rp 1.050.000.

Dari penjualan tersebut tercatat Capital Gain sebesar Rp 50.000 (Hasil penjualan-pokok).

Sehingga total keuntungan ditambah kupon yang diperoleh hingga waktu penjualan, misal 2 tahun (total kupon 2 tahun Rp 114.000) adalah Rp 1.164.000

ILUSTRASI 3

Jual kembali ORI 018 dengan harga lebih rendah. Misal investor membeli ORI 018 di pasar perdana sebesar Rp 1.000.000, dengan kupon/imbalan 5,7%. Karena butuh uang, investor itu menjual kembali ORI 018 tersebut sebelum jatuh tempo di pasar sekunder dengan harga 95%, maka hasil yang diperoleh adalah:

Kupon/imbalan = 5,7% x Rp 1.000.000 x 1/12 =Rp 4.750/bulan sebelum penjualan kembali.

Pokok yang diterima saat dijual = Rp 1.000.000 x 95% = Rp 950.000

Dari penjualan tersebut tercatat Capital Loss (kerugian) sebesar Rp 50.000 (Pokok-hasil penjualan).

Meski begitu, bila ditotal dengan kupon yang diperoleh tiap bulan, investor tersebut tetap memperoleh keuntungan. Total keuntungan ditambah kupon yang diperoleh hingga waktu penjualan, misal 2 tahun (total kupon 2 tahun Rp 114.000) adalah Rp 1.064.000.

Sebagai catatan, perhitungan keuntungan di atas belum memperhitungkan pajak ORI 018 atas kupon dan capital gain sebesar 15%, serta biaya transaksi penjualan kembali di pasar sekunder.



Simak Video "Video: Kala Sri Mulyani Ungkap Surat Utang Negara Laku Keras di Tengah IHSG Anjlok"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads