Sempat 'Mati Suri', Bursa Saham Tokyo Dibuka Lagi

Sempat 'Mati Suri', Bursa Saham Tokyo Dibuka Lagi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 02 Okt 2020 08:35 WIB
The Japanese governments alert message notifying citizens of a ballistic missile launch by North Korea, which was sent to mobile and smart phones located in Japans Hokkaido and Tohoku (Northeast) region, is seen on the display of a smart phone, in Sendai, northern Japan, in this photo taken by Kyodo August 29, 2017.  Mandatory credit Kyodo/via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. MANDATORY CREDIT. JAPAN OUT. NO COMMERCIAL OR EDITORIAL SALES IN JAPAN.
Foto: Reuters
Jakarta -

Bursa Efek Tokyo (TSE/Tokyo Stock Exchange) telah kembali melanjutkan perdagangan normal pada hari Jumat. Perdagangan saham pada pasar bursa di Jepang sempat dihentikan karena masalah teknis Kamis kemarin. Dilansir dari Reuters, Jumat (2/10/2020), pasar dibuka sedikit lebih tinggi setelah mengalami pemadaman terburuk yang pernah terjadi.

Diketahui perdagangan saham di TSE dihentikan karena adanya masalah perangkat keras pada sistem perdagangan "Arrowhead". Sialnya, kegagalan juga terjadi saat mau beralih ke sistem cadangan.

Hal tersebut menyebabkan penangguhan satu hari penuh. Insiden ini merupakan yang pertama kali terjadi sejak TSE mengalihkan perdagangan burse ke sistem elektronik pada 1999.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sialnya lagi, insiden berhentinya perdagangan justru terjadi pada saat volume perdagangan sedang tinggi-tingginya. Apalagi sentimen positif baru saja terlihat setelah rilis survei perusahaan tankan yang diawasi ketat oleh Bank of Japan, dan juga sentimen positif kenaikan Wall Street.

Peristiwa ini pun terjadi hanya dalam dua minggu setelah masa jabatan Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang memprioritaskan penerapan digitalisasi di segala aspek. Resiko paling buruk dari insiden pemadaman perdagangan bursa Tokyo adalah merusak rencana Tokyo untuk menggantikan Hong Kong sebagai pusat keuangan Asia.

ADVERTISEMENT

Pejabat dari Bursa Efek Tokyo dan Japan Exchange Group Inc yang menjalankan bursa meminta maaf atas kejadian yang terjadi pada hari Kamis dan mengatakan penyebab fundamental masih belum diketahui.

Pengembang sistem perdagangan tersebut, Fujitsu Ltd juga meminta maaf dan mengatakan temuan apa pun akan diungkapkan. Mereka menolak berkomentar tentang masalah kompensasi.

Sementara Chief Executive Officer TSE Koichiro Miyahara mengatakan bursa tidak memiliki rencana untuk klaim kompensasi. Mereka mau mengambil tanggung jawab penuh untuk penutupan.

(fdl/fdl)

Hide Ads