Adhi Karya Tunda Lagi IPO 2 Anak Usaha, Ini Alasannya

Adhi Karya Tunda Lagi IPO 2 Anak Usaha, Ini Alasannya

Soraya Novika - detikFinance
Sabtu, 10 Okt 2020 19:30 WIB
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 5% ke level 4.891. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham siang ini.
Ilustrasi/Foto: Agung Pambudhy
Jakarta -

PT Adhi Karya (Persero) Tbk kembali menunda rencana penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) untuk dua anak usahanya, PT Adhi Commuter Properti (ACP) dan PT Adhi Persada Gedung (AGP) hingga 2021. Penundaan itu, kata Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi terjadi karena pandemi COVID-19.

"Dua IPO kita tunda ke tahun 2020, tetapi karena situasinya begini, juga kita tunda lagi ke tahun depan," ujar Entus dalam acara webinar Meet the Leaders yang digelar FBE Universitas Islam Indonesia, Sabtu (10/10/2020).

Pelepasan saham perdana dua anak perusahaan itu mengalami dua kali penangguhan. Semula, IPO untuk ACP dan AGP akan dilakukan pada 2019, namun ditunda pada 2020. Setelah adanya pandemi, perseroan kembali menunda sampai tahun depan. Ia berharap setelah penemuan vaksin, perekonomian mulai bergeliat.

Faktor ekonomi diakui telah mempengaruhi kinerja perusahaan sejak 2019. Tahun lalu, dorongan eksternal adanya perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China membuat situasi dalam negeri tertekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Imbas perang dagang telah mempengaruhi capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih rendah dari yang diproyeksikan sebelumnya. Situasi tersebut turut berdampak bagi perusahaan.

"Ini lah pengaruh lingkungan baik eksternal maupun regional, dan sekarang pandemi ini, ini pun kalau kita salah mengantisipasi bisa mengakibatkan rontoknya perusahaan atau jatuhnya perusahaan untuk bisa berkembang ke berikutnya," paparnya.

ADVERTISEMENT

Selain harus menunda IPO 2 anak usahanya, penerbitan obligasi perusahaan pada 2019 juga tak mencapai target.

"Untuk bonds yang diterbitkan juga tidak mencapai target Rp 2 triliun tapi hanya Rp 1 triliun ini juga karena disebabkan oleh faktor ekonomi," tambahnya.

(ara/ara)

Hide Ads