Pembangunan LRT Jabodebek terus berjalan, bahkan di tengah pandemi pun pengerjaan tetap terus dikebut. Hal ini dilakukan demi mengejar target selesai pada tahun 2022.
Pandemi Corona sendiri diakui sempat mengganggu pengerjaan proyek. Menurut salah satu pekerja proyek yang ditemui detikcom di lokasi proyek sekitar daerah Dukuh Atas, Jakarta Pusat, pandemi disebut sempat membuat proyek berhenti bergerak.
Namun, sejak pemerintah mulai mensosialisasikan new normal alias adaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi, pekerjaan dikebut kembali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ya sempat bikin kita berhenti kerja, intinya sekarang sudah new normal kita kerja lagi," ujarnya ditemui detikcom, Minggu (16/8/2020).
Dia menjabarkan bahwa kini pekerjaan di proyek wajib menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Salah satunya adalah kewajiban pemakaian masker dan jaga jarak.
"Protokol kesehatan itu nomor 1, kami pasti terapkan. Misalnya sekarang wajib pakai masker semua, jaga jarak juga, misal di satu bagian biasanya dua tiga orang jadi yang kerja satu aja," jelasnya.
Dampak pandemi pun diakui Direktur Operasi 2 Adhi Karya Pundjung Setya Brata membuat target penyelesaian proyek LRT terganggu. Semulanya, penyelesaian proyek ini direncanakan untuk rampung sebelum April 2022, mundur dari target awal.
Pundjung pernah menjelaskan mundurnya penyelesaian proyek LRT Jabodebek dipengaruhi oleh pandemi COVID-19. Hal ini diperburuk dengan molornya pembebasan lahan untuk depo.
"Untuk rencana operasinya memang karena ada faktor COVID-19 dan juga adanya pembebasan tanah yang agak mundur di depo kemarin," kata dia di Kantor Pusat Adhi Karya, Jakarta Selatan, Kamis (4/6/2020).
Baca juga: Proyek LRT Jabodebek Molor ke 2022 |
Dari pantauan detikcom pada proyek lintas pelayanan II alias LRT rute Cawang-Kuningan-Dukuh Atas, proyek mulai ada bentuknya. Kini tiang-tiang penyangga telah terpasang, begitu juga dengan lintasan yang akan digunakan sebagai rel kereta.
Lintasan-lintasan itu kini nampak sudah tersambung. Beberapa stasiun pemberhentian pun juga sudah mulai dibangun dari Cawang hingga Dukuh Atas.
Namun pengerjaan lintasan dari sekitar daerah Setiabudi menuju tujuan akhir Dukuh Atas masih belum selesai dilakukan. Beberapa tiang penyangga lintasan masih ada yang baru dipasang. Lintasan yang tersambung, terhenti di sekitar Jembatan Kuningan atau jalan HOS Tjokroaminoto.
Sementara itu, bila dirinci progress kontruksi pada rute Cawang hingga Dukuh Atas baru 68,85%. Kemudian, pada rute Cawang-Cibubur, konstruksinya sudah mencapai 88,71%. Lalu, di lintasan Cawang ke Bekasi Timur progressnya sudah 67,11%.
(eds/eds)