Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) menyebutkan kontrak berjangka kopi tetap berjaya selama masa pandemi. Bahkan, BBJ memprediksi komoditas kopi terus meningkat hingga akhir 2020.
Direktur Utama BBJ Stephanus Paulus Lumintang mengatakan kontrak komoditas kopi sepanjang tahun ini meningkat hingga 20 persen lebih dibandingkan tahun sebelumnya, dalam periode yang sama.
"Ini kontrak kopinya, bukan fisiknya. Sampai sekarang masih ada pertumbuhan, mencapai 20 persen. Bahkan, mendekati 30 persen dibandingkan tahun lalu," kata Stephanus kepada awak media usai menghadiri pra pembukaan kantor PT Equityword Futures (EWF) cabang Cirebon, Kota Cirebon, Jawa Barat, Jumat (16/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Stephanus menyebutkan kontrak berjangka kopi menempati urutan kedua dalam bursa berjangka. Bukti bahwa kontrak kopi masih menjadi primadona investor. "Urutan pertama ada kontrak emas, kedua kontrak kopi," kata Stephanus.
Stephanus memprediksi komoditas kontrak emas tetap menjadi sasaran investor hingga akhir 2020. Pertumbuhan kontak emas mencapai 34 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami perkirakan sampai akhir tahun 2020, (kontrak emas) kami perkirakan akan bertumbuh di atas 40 persen dibandingkan dengan tahun yang lalu pada periode yang sama," katanya.
Dia juga memastikan aktivitas investasi di bursa berjangka tak terpengaruh dengan pandemi COVID-19. Bahkan, lebih meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
"Kami ini unik. Kami ini memperdagangkan komoditas baik yang keras, maupun yang halus. Seperti kontrak keuangan, perkebunan, tambang dan lainnya. Paling tinggi saat ini pertumbuhannya adalah kontrak emas," kata Stephanus.
Langsung klik halaman selanjutnya.