Pergerakan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) terhadap beberapa mata uang masih dihantui ketidakpastian pemilihan presiden AS dan penyebaran kasus COVID-19.
Setelah terjadi aksi jual di pasar saham pada awal pekan ini, aktivitas pasar valuta asing malah relatif tenang, pergerakannya pun terbatas.
Para analis mengatakan harga dolar tidak akan banyak bergerak menjelang pemilihan presiden AS pada 3 November 2020. Investor juga dinilai berhati-hati setelah adanya peningkatan jumlah kasus positif COVID-19 di AS, Rusia, dan Prancis.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Banyak sumber ketidakpastian masih mencegah munculnya tren yang lebih jelas," kata analis UniCredit dalam catatan penelitian yang dikutip dari Reuters, Selasa (27/10/2020).
Baca juga: Jelang Pemilu AS, Rupiah Diprediksi Berotot |
"Kebuntuan pada pembicaraan anggaran AS dan negosiasi Brexit, serta implikasi dari meningkatnya infeksi COVID-19 pada pertumbuhan PDB kuartal IV-2020, mendukung stabilisasi euro-dolar dan poundsterling-dolar untuk saat ini," kata para analis.
Menurut para analis, pertemuan Bank Sentral Eropa (ECB) beberapa hari lalu belum menjadi angin segar. Pergerakan dolar AS masih terbatas.
"Seperti kebanyakan dari kita, pembuat kebijakan ECB berada dalam statis. Memicu respon pasar yang besar begitu dekat dengan pemilihan penting AS akan sulit terlepas dari latar belakang keuangan dan ekonomi," kata Stephen Gallo, Kepala Strategi FX Eropa di BMO Capital Markerts.
(hek/dna)