Kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta pada perusahaan produsen Anker Bir, PT Delta Djakarta Tbk menjadi sorotan. Pasalnya, kepemilikan saham Pemprov DKI Jakarta disebut baru saja bertambah.
Hal itu sesuai data yang dipaparkan dalam situs keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Namun, pihak Delta Djakarta justru membantah informasi tersebut.
Komisaris Utama Delta Djakarta, Sarman Simanjorang menyatakan informasi itu tidak benar. Saham Pemprov DKI Jakarta tidak pernah mengalami perubahan, baik berkurang ataupun bertambah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pastikan itu tidak benar. Dari dulu sampai sekarang saham Pemprov itu tidak berubah, di angka 26,25%," ujar Sarman kepada detikcom, Jumat (13/11/2020).
Justru, Sarman mempertanyakan mengapa informasi pada situs keterbukaan Bursa Efek Indonesia bisa salah. Dia menduga ada salah input dalam penyediaan informasi tersebut.
"Jadi kalau ada di situs keterbukaan IDX itu tolong klarifikasi mereka dapat dari mana data itu. Apakah mereka salah input atau bagaimana? Karena tak pernah ada perubahan itu gitu lho. Jumlahnya tetap segitu aja 26,25%," kata Sarman.
Sebelumnya, dalam informasi yang diterbitkan di situs keterbukaan informasi Bursa Efek pada 9 November, ada data yang menyebutkan saham Pemprov DKI Jakarta di PT Delta Djakarta Tbk (DLTA) naik menjadi 58,33% per Oktober.
Dilihat detikcom dari laporan itu, Pemprov DKI Jakarta disebut memiliki 467.061.150 lembar saham pada produsen Anker Bir tersebut. Jumlahnya naik 32,08% dari kepemilikan pada bulan sebelumnya.
Bila disimpulkan, posisi kepemilikan saham terakhir pada Delta Djakarta pada data tersebut adalah, 58,33% milik Pemprov DKI Jakarta, 26,25% milik San Miguel Malaysia, dan 15,41% sisanya milik masyarakat luas.
(dna/dna)