S&P Global mengumumkan akuisisi IHS Markit senilai US$ 44 miliar atau sekitar Rp 621 triliun (kurs Rp 14.135). Perusahaan penyedia peringkat kredit saham-saham global, penyedia analisis saham, dan indeks terkemuka itu membeli keseluruhan saham IHS Markit.
Selama ini, IHS Markit (INFO) menawarkan analisis dan penilaian dari sisi ekonomi, dan juga survei manajer pembelian di berbagai negara yang diawasi ketat oleh para ekonom. Dengan aksi tersebut, maka dua perusahaan penyedia informasi di jasa keuangan terbesar di dunia bergabung
Upaya S&P Global dalam mengeluarkan dana yang begitu besar untuk membeli IHS Markit menunjukkan bahwa data penilaian perusahaan di pasar keuangan global sangatlah penting. Saat ini, S&P Global akan semakin kuat untuk menyaingi Bloomberg, FactSet, dan Refinitiv.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pembelian itu diprediksi selesai secara keseluruhan pada semester II-2021. Pembelian itu merupakan aksi korporasi terbesar pada tahun 2020. Aksi S&P Global itu telah menggeser angka penawaran terbesar dari Nippon Telegraph and Telephone (NPPXF) yang membeli Nvidia (NVDA) senilai US$ 40 miliar atau sekitar Rp 566 triliun.
Dengan penggabungan tersebut, perusahaan berencana melakukan efisiensi sekitar US$ 480 juta atau sekitar Rp 6,8 triliun. Efisiensi ini diprediksi kuat akan menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Pada akhir 2020, S&P memiliki 22.500 karyawan di seluruh dunia, sekitar 5.500 di antaranya berbasis di Amerika Serikat (AS). IHS Markit yang berbasis di London memiliki 15.500 karyawan. Nantinya, perusahaan gabungan tersebut berbasis di New York.
Usai aksi pembelian ini, saham IHS Markit naik sekitar 6% dalam perdagangan pra-pasar. IHS Markit sendiri merupakan produk merger yang relatif baru. Pasalnya, pada tahun 2016 IHS mengakuisisi Markit dalam kesepakatan senilai US$ 13 miliar atau sekitar Rp 184 triliun.
(ara/ara)