Air menjadi komoditas baru yang diperdagangkan di Bursa Berjangka Amerika Serikat (AS). Ini pertama kali dalam sejarah.
Melansir CNN, Selasa (8/12/2020), kontrak berjangka yang terkait dengan Indeks Air Nasdaq Veles California, yang mengukur harga rata-rata volume tertimbang air, mulai diperdagangkan di bawah ticker NQH2O di Chicago Mercantile Exchange pada hari Senin.
Sebelumnya, di musim kemarau kebutuhan terhadap air meningkat untuk bercocok tanam dan memasok kota. Saat seperti itu harga air menjadi sangat mahal dan tidak stabil.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekarang mereka yang perlu membeli air ekstra di musim kemarau dapat membayar lebih rendah dengan kontrak berjangka.
Tidak seperti kontrak berjangka lainnya, kontrak air hanya mengunci harga untuk melakukan lindung nilai terhadap harga yang lebih tinggi di pasar spot pada waktu tertentu di masa mendatang.
"Kepastian harga adalah apa yang Anda beli," kata Clay Landry, direktur pelaksana dan prinsipal di WestWater Research, sebuah perusahaan konsultan yang menyediakan data di balik indeks air.
Amerika Serikat sendiri adalah konsumen air terbesar kedua di dunia, dengan California menyumbang 9% dari konsumsi harian negara itu.
Ukuran pasar air California empat kali lebih besar daripada di negara bagian lain. Transaksi air di negara bagian itu mencapai US$ 2,6 miliar antara 2012 dan 2019. Namun negara kerap dilanda kekeringan.
"California memiliki periode kondisi kering yang lama diikuti oleh periode singkat kondisi sangat basah. Dan itu sangat mempengaruhi harga," kata Patrick Wolf, pengembang produk utama dengan Indeks Global Nasdaq.
Menurutnya, dengan memiliki kontrak yang diperdagangkan secara publik akan membawa lebih banyak transparansi ke pasar dan itu akan baik untuk semua pihak yang harus membeli air.