Vaksin Corona Masuk RI, IHSG Diramal Menguat Sampai Akhir Tahun

Vaksin Corona Masuk RI, IHSG Diramal Menguat Sampai Akhir Tahun

- detikFinance
Selasa, 08 Des 2020 16:09 WIB
Brasil Tangguhkan Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac Buatan Cina
Foto: DW (News)
Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bakal terus menguat sampai akhir tahun ini. Kenaikan indeks saham ditopang oleh beberapa sentimen positif yang terjadi belakangan ini salah satunya soal telah masuk sebanyak 1,2 juta dosis vaksin COVID-19 dari Sinovac, China ke Indonesia.

"Faktor utama kenaikan pasar (saham) datang dari optimisme vaksin yang sampai di Indonesia," ujar Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee kepada detikcom, Selasa (8/12/2020).

Sayangnya, efek penguatan dari kedatangan vaksin Corona itu bersifat sementara. Penguatan IHSG bakal terus berlanjut bisa hasil uji cobanya menunjukkan hasil yang positif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Vaksin ini jangka pendek. Karena Sinovac ini belum ada hasil uji coba fase 3, kalau ada hasil fase 3, IHSG bisa melanjutkan penguatan," sambungnya.

Selain itu, faktor penentu penguatan IHSG lainnya adalah dari Vaksin Pfizer yang kabarnya mulai dapat persetujuan pemakaian di Inggris dan akan menyusul di negara lain

ADVERTISEMENT

"Dan faktor ketiga adalah harapan stimulus fiskal di US," tambahnya.

Hans Kwee memprediksi resistensi IHSG sampai akhir tahin nanti ini akan berada di level 5.950-6.000 dan support di level 5.900-5.775.

Pada pembukaan pagi ini, IHSG berada di zona hijau dengan naik 16 poin (0,28%) ke level 5.947. IHSG terus mendekati level 6.000. Sedangkan indeks LQ45 berada di level 939 dengan penguatan 2 poin (0,31%).

Sedangkan nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) pagi ini berada di level 14.090.

Dari perkiraan NH Korindo Sekuritas, IHSG masih akan melanjutkan momentum bullish-nya pasca kabar tibanya vaksin COVID-19 dari Sinovac. Adapun proyeksi IHSG hari ini akan mencoba untuk semakin mendekat ke level psikologi 6,000 dengan rentang pergerakan di 5.853-5.980 berkat informasi soal mendaratnya vaksin Corona.

(Soraya Novika/dna)

Hide Ads