Wacana merger antara PT Indosat Tbk (ISAT) dan Tri Indonesia tampaknya bukan sekadar rumor belaka. Sejumlah tanda menunjukkan sepertinya aksi korporasi itu bakal terjadi.
Saham Indosat terbang tinggi di tengah rumor tersebut. Tak heran, otoritas yakni PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham Indosat pada 28 Desember 2020. Saham ISAT dihentikan sementara karena peningkatan harga yang signifikan.
"Sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada Saham PT Indosat Tbk (ISAT), dalam rangka cooling down, PT Bursa Efek Indonesia memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan Saham PT Indosat Tbk (ISAT), pada perdagangan tanggal 28 Desember 2020," kata Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Irvan Susandy dalam keterbukaan informasi, Senin (28/12/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penghentian sementara perdagangan saham ISAT tersebut dilakukan di pasar reguler dan pasar tunai. Tujuannya, untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasi di saham Indosat.
"Para pihak yang berkepentingan diharapkan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan," ujarnya.
Belakangan Indosat memang ramai dikabarkan merger dengan Tri. Perusahaan global CK Hutchison Holdings Ltd Hong Kong, yang memiliki Tri Indonesia dikabarkan sedang mendekati kesepakatan dengan QPSC Ooredoo Qatar.
"CK Hutch sedang dalam pembicaraan lanjutan untuk menggabungkan bisnis telekomunikasi Indonesia dengan PT Indosat," kata sumber Bloomberg seperti dikutip Selasa (22/12/2020).