Andy mengatakan dalam hal rekomendasi saham ada aturan di bursa efek yang menyebut rekomendasi hanya bisa diberikan oleh tenaga yang memiliki sertifikasi atau lisensi yang sesuai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Masalahnya kita sekarang hidup di era sosial media. Ketika seorang influencer memberikan rekomendasi saham yang disebutnya bagus maka para pengikutnya di media sosial akan memikirkan hal itu. Oh idola saya juga main saham ini nih, saya juga masuk dong dan dia percaya dengan saham tersebut," kata Andy saat dihubungi detikcom, Sabtu (9/1/2021).
Dari aturan ini, dia mengungkapkan ada risiko yang mengintai. Hal ini karena rekomendasi saham tersebut tidak dilandasi dengan analisis yang mendalam.
Pasalnya dalam berinvestasi saham ada sejumlah analisis yang harus dilakukan. Misalnya analisa fundamental mulai dari menilai manajemen perusahaan, tata kelola keuangan hingga pembayaran utang oleh perusahaan.
Selanjutnya ada analisa teknikal hal ini yang berkaitan dengan banyak parameter.
"Karena itu kombinasi analisa ini akan menuntun kita membeli saham mana yang prospektif dan harganya bisa naik," jelas dia.
(kil/zlf)