PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL) memiliki sejarah perjalanan bisnis yang cukup panjang. Selama 27 tahun perusahaan ini sudah beroperasi, namun kini nasibnya merana.
Melansir CNBC Indonesia, Rabu (20/1/2021), Bakrie Telecom mulai berdiri sejak 1993. Perusahaan ini bergerak di bidang penyediaan jaringan dan penyelenggaraan jasa telekomunikasi nasional.
Cakupan wilayahnya cukup luas mulai dari Jakarta, beberapa wilayah di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Perusahaan kemudian dikenal sebagai operator Esia.
Pada 2008 hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) kegiatan usaha Bakrie Telecom diperluas yang meliputi; merencanakan, membangun dan menyewakan sarana/fasilitas telekomunikasi, dan melaksanakan kegiatan pemasaran dan penjualan jaringan dan/atau jasa telekomunikasi.
Bakrie Telecom juga menangani bisnis melakukan pemeliharaan, penelitian dan pengembangan sarana telekomunikasi, serta memperdagangkan perangkat/produk telekomunikasi.
Namun pada 17 Oktober 2016, kegiatan usaha di bidang telekomunikasi tersebut harus dihentikan setelah Pemerintah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 145 Tahun 2016 tentang Pencabutan Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 59/KEP/M.KOMINFO/02/2009 Tentang Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan Internasional PT Bakrie Telecom. Kominfo juga mencabut izin penyelenggaraan jaringan tetap sambungan internasional Bakrie Telecom.
Kemudian pada 7 November 2016 muncul Surat Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Nomor 213 Tahun 2016 tentang Pencabutan Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi Nomor 184/DIRJEN/2009 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Nilai Tambah Teleponi Pusat Layanan Informasi Bakrie Telecom yang juga dicabut.
Selanjutnya, Kominfo juga mencabut izin penyelenggaraan jasa interkoneksi internet (Network Access Point/NAP) Bakrie Telecom.
Bakrie Telcecom juga sedang dalam kondisi berdarah-darah. Klik halaman selanjutnya>>>