Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebutkan saat ini ada 28 perusahaan negara yang terdaftar (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sayangnya 4 di antaranya sedang terengah-engah, alias dalam kondisi yang tidak baik-baik saja.
"Saya tahu ada 28 perusahaan BUMN yang sudah listing juga, ada 4 yang terengah-engah," kata dia dalam acara perkenalan nama baru PT Bank Syariah Indonesia Tbk di BEI, Kamis (4/2/2021).
Dijelaskannya, pihaknya akan memperbaiki hal tersebut. Dirinya pun menekannya bahwa BUMN jangan sekedar mencatatkan sahamnya di bursa efek, tetapi juga harus mampu bersaing dan menjaga keberlanjutan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena jangan hanya sekedar listing tetapi kuncinya tadi bersaing dan sustainability-nya" sebutnya.
Baca juga: Kok Bulog Nggak Masuk Holding BUMN Pangan? |
Sebagai informasi, hari ini PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) memperkenalkan nama baru di Bursa Efek Indonesia pada seremonial pembukaan perdagangan saham. Emiten dengan kode saham BRIS ini adalah penggabungan 3 bank syariah milik bank pelat merah, yaitu PT Bank BRISyariah Tbk (BRIS), PT Bank BNI Syariah (BNIS), dan PT Bank Syariah Mandiri (BSM).
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso, Direktur Utama (Dirut) BEI Inarno, serta Dirut BSI Hery Gunardi.
"Dapat Kami laporkan bahwa tanggal 1 Februari 2021 yang lalu bank hasil penggabungan dengan nama PT Bank Syariah Indonesia Tbk telah diresmikan oleh Bapak Presiden dan Bapak Wakil Presiden Republik Indonesia, serta mulai operasi dengan nama dan identitas baru," kata Hery dalam sambutannya yang tayang virtual, Kamis (4/2/2021).
Simak Video: Buka Perdagangan Saham 2020, Jokowi Bersyukur Kalahkan China