Dua indeks saham di Wall Street berbalik ke area hijau pada perdagangan semalam, yakni indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average (DJIA). Para investor Wall Street memilih membeli saham-saham yang sedang anjlok nilainya sehingga menjadi 'murah' setelah memperoleh untung dari penjualan saham-saham perusahaan teknologi di indeks Nasdaq Composite seperti Tesla cs.
Dilansir dari Reuters, Rabu (24/2/2021), saham-saham perusahaan teknologi seperti Tesla Inc dan Amazon beberapa waktu lalu memang mengalami lonjakan yang signifikan. Namun, setelah para investor ramai-ramai menjual untuk taking profit, saham-saham tersebut kembali anjlok.
DJIA naik 15,66 poin, atau 0,05% menjadi 31.537,35, S&P 500 naik 4,87 poin, atau 0,13% menjadi 3.881,37, dan Nasdaq Composite turun 67,85 poin, atau 0,5%, menjadi 13.465,20.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari 11 sektor utama di S&P 500, 7 di antaranya ditutup di wilayah positif, tetapi saham konsumen dan teknologi mengalami persentase kerugian terbesar.
Tesla Inc kehilangan 2,2% dan ditutup di wilayah negatif karena aksi jual teknologi dan jatuhnya nilai bitcoin hingga 12,0%. Perusahaan yang didirikan Elon Musk itu baru-baru ini menginvestasikan US$ 1,5 miliar dalam bitcoin.
Penambang Cryptocurrency Riot Blockchain Inc dan Marathon Patent Group Inc masing-masing turun 24,6% dan 23,0%, sementara bank bitcoin Silvergate Capital Corp turun 20,1%.
Di sisi lain, perusahaan yang bergerak di jasa perbaikan rumah yakni Home Depot Inc membukukan pendapatan kuartalan lebih baik dari perkiraan. Tetapi, hal itu menimbulkan keraguan apakah lonjakan penjualan didorong oleh konsumen rumahan yang melakukan proyek do-it-yourself di tengah kebijakan lockdown, dan akan berkelanjutan di masa depan. Pada akhirnya, saham HD anjlok 3,1% dan menjadi beban terberat dalam indeks DJIA. Saingan Home Depot yakni Lowe's Companies Inc juga melemah.
S&P 500 membukukan 51 saham dengan nilai tertinggi baru dalam 52 minggu dan tidak ada posisi terendah baru. Sementara itu, Nasdaq mencatat 171 saham dengan nilai tertinggi baru, dan 54 saham dengan nilai terendah baru.
Volume di bursa AS adalah 16,52 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 16,06 miliar selama 20 hari perdagangan terakhir.
"Orang-orang membeli saham-saham yang nilainya turun. Itu adalah langkah yang perlu dihargai di pasar untuk satu sisi," kata Head of Market Structure and di Bright Trading LLC Dennis Dick.
Lihat Video: Deretan Orang Terkaya Dunia yang Merugi Rp 642 T Dalam Sepekan