Laba bersih PT Astra International Tbk sepanjang 2020 turun 53% dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 21,70 triliun menjadi Rp 10,28 triliun. Pendapatan bersih konsolidasian Grup ini pada tahun 2020 juga turun 26% dari Rp 237,16 triliun di 2019 menjadi Rp 175 triliun.
Penurunan laba dan pendapatan emiten berkode saham ASII itu terjadi tidak lain karena terdampak pandemi COVID-19.
"Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi COVID-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir," ujar Presiden Direktur Astra Internasional Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Kamis (25/2/2021).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pandemi COVID-19 itu kemudian membuat laba bersih masing-masing bisnis Astra grup loyo. Bisnis Astra yang menyumbang penurunan laba paling dalam adalah divisi infrastruktur dan logistik. Divisi ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 85% dari Rp 292 miliar menjadi Rp 45 miliar pada tahun 2020, disebabkan oleh penurunan pendapatan jalan tol dan penurunan marjin operasi pada PT Serasi Autoraya (SERA).
Disusul divisi teknologi informasi yang laba bersihnya turun hingga 81% menjadi Rp 36 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan perkantoran PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan.
Lalu, penurunan laba juga terjadi di divisi otomotif sebesar 68% menjadi Rp 2,7 triliun, hal tersebut mencerminkan penurunan volume penjualan secara signifikan. Setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua, divisi otomotif Grup kembali mencatatkan keuntungan pada semester kedua tahun 2020, setelah adanya pelonggaran penerapan langkah-langkah penanggulangan pandemi.
Sebagaimana yang dilaporkan Gaikindo, penjualan mobil nasional selama 2020 menurun 48% menjadi 532.000 unit. Penjualan mobil Astra pada periode tersebut menurun 50% menjadi 270.000 unit, yang mencerminkan pangsa pasar yang sedikit menurun.