Bisnis Lesu, Laba Astra International Anjlok 53% Jadi Rp 10 T

Bisnis Lesu, Laba Astra International Anjlok 53% Jadi Rp 10 T

Soraya Novika - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2021 20:15 WIB
Gedung Astra
Foto: Dok. Astra International
Jakarta -

Laba bersih PT Astra International Tbk sepanjang 2020 turun 53% dibanding tahun sebelumnya, dari Rp 21,70 triliun menjadi Rp 10,28 triliun. Pendapatan bersih konsolidasian Grup ini pada tahun 2020 juga turun 26% dari Rp 237,16 triliun di 2019 menjadi Rp 175 triliun.

Penurunan laba dan pendapatan emiten berkode saham ASII itu terjadi tidak lain karena terdampak pandemi COVID-19.

"Pendapatan dan laba bersih grup Astra (Grup) pada tahun 2020 menurun akibat dampak dari pandemi COVID-19 dan upaya penanggulangannya. Grup terus beroperasi di tengah kondisi yang menantang, dan masih terdapat ketidakpastian mengenai kapan pandemi akan berakhir," ujar Presiden Direktur Astra Internasional Djony Bunarto Tjondro dalam keterangan tertulisnya yang diterima detikcom, Kamis (25/2/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pandemi COVID-19 itu kemudian membuat laba bersih masing-masing bisnis Astra grup loyo. Bisnis Astra yang menyumbang penurunan laba paling dalam adalah divisi infrastruktur dan logistik. Divisi ini mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 85% dari Rp 292 miliar menjadi Rp 45 miliar pada tahun 2020, disebabkan oleh penurunan pendapatan jalan tol dan penurunan marjin operasi pada PT Serasi Autoraya (SERA).

Disusul divisi teknologi informasi yang laba bersihnya turun hingga 81% menjadi Rp 36 miliar, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari bisnis solusi dokumen dan layanan perkantoran PT Astra Graphia Tbk (AG), yang 76,9% sahamnya dimiliki Perseroan.

ADVERTISEMENT

Lalu, penurunan laba juga terjadi di divisi otomotif sebesar 68% menjadi Rp 2,7 triliun, hal tersebut mencerminkan penurunan volume penjualan secara signifikan. Setelah mengalami kerugian bersih pada kuartal kedua, divisi otomotif Grup kembali mencatatkan keuntungan pada semester kedua tahun 2020, setelah adanya pelonggaran penerapan langkah-langkah penanggulangan pandemi.

Sebagaimana yang dilaporkan Gaikindo, penjualan mobil nasional selama 2020 menurun 48% menjadi 532.000 unit. Penjualan mobil Astra pada periode tersebut menurun 50% menjadi 270.000 unit, yang mencerminkan pangsa pasar yang sedikit menurun.

Penjualan sepeda motor secara nasional menurun 44% menjadi 3.663.000 unit pada tahun 2020 (sumber: Kementerian Perindustrian). Pada periode itu, penjualan Astra atas sepeda motor Honda menurun 41% menjadi 2.892.000 unit.

Bisnis komponen otomotif Grup dengan kepemilikan 80%, PT Astra Otoparts Tbk (AOP), mencatatkan penurunan laba bersih dari Rp 740 miliar menjadi Rp 2 miliar pada tahun 2020, terutama disebabkan oleh penurunan pendapatan dari segmen pabrikan, pasar suku cadang pengganti dan segmen ekspor.

Divisi bisnis lainya yang juga menyumbang penurunan laba adalah divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi menurun sebesar 49% menjadi Rp 3,4 triliun, terutama disebabkan oleh penjualan alat berat dan volume kontrak penambangan yang lebih rendah, akibat melemahnya harga batu bara hampir sepanjang tahun.

Terakhir, divisi jasa keuangan yang labanya menurun 44% menjadi Rp 3,3 triliun pada tahun 2020, terutama disebabkan oleh peningkatan provisi guna menutupi peningkatan kerugian kredit bermasalah pada bisnis pembiayaan konsumen dan alat berat.

Namun, ada juga divisi dari Grup Astra yang menyumbang peningkatan laba yakni divisi agribisnis. Laba bersih divisi ini mencapai Rp 664 miliar, meningkat secara signifikan dibandingkan laba bersih pada tahun 2019, terutama karena harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi. Peningkatan laba itu berasal dari PT Astra Agro Lestari Tbk (AAL) yang 79,7% sahamnya dimiliki Perseroan, melaporkan peningkatan laba bersih dari Rp 211 miliar menjadi Rp 833 miliar, terutama disebabkan oleh harga minyak kelapa sawit yang lebih tinggi, sebesar 28% menjadi Rp 8.545/kg.

"Kami memperkirakan kondisi ini akan berlangsung selama beberapa waktu dan masih terlalu dini untuk memprediksi dampak pandemi terhadap kinerja Grup pada tahun 2021. Pada masa yang penuh dengan tantangan dan ketidakpastian ini, saya ingin berterima kasih kepada segenap karyawan kami atas kerja keras, dedikasi, dan profesionalisme mereka," imbuhnya.


Hide Ads