PT Multistrada Arah Sarana Tbk mengajukan perubahan status dari perusahaan terbuka yang tercatat menjadi perusahaan tertutup (Go Private). Dikutip dari keterbukaan informasi di IDX disebutkan Multistrada akan melakukan penghapusan pencatatan saham-sahamnya dari Bursa Efek Indonesia (BEI) atau Delisting.
Ini dilakukan setelah memperoleh persetujuan dari pemegang saham dan melakukan penyelesaian proses penawaran tender, tanggal 1 Maret 2021. Perseroan telah mengajukan permohonan kepada BEI untuk menghentikan sementara perdagangan saham perseroan.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Direktur Multistrada Arah Sarana Boey Pang Ho disebutkan BEI juga telah mengumumkan penghentian sementara perdagangan efek perseroan terhitung sejak sesi pertama perdagangan efek pada hari Selasa, 2 Maret 2021.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penghentian sementara perdagangan saham perseroan tidak berdampak material terhadap kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan," jelas dia.
Kemudian Perseroan akan melakukan keterbukaan informasi terpisah terkait rencana Go Private dan Delisting sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
Dikutip dari laman resmi michelin.com, Michelin mengakuisisi produsen ban terkemuka di Indonesia PT Multistrada Arah Sarana Tbk.
Sebanyak 80% saham Multistrada dimiliki oleh Michelin. Dengan akuisisi ini kapasitas produksi 180 ribu ton atau sekitar 11 juta ban mobil penumpang, 9 juta ban roda dua dan 250 ribu ban truk.
Chief Executive Officer Michelin Group Jean Dominique Senard mengungkapkan akuisisi Multistrada adalah peluang yang baik bagi Michelin untuk memperluas operasional di Indonesia yang merupakan negara terpadat di Asia Tenggara.
Baca juga: Fakta-fakta Bitcoin Mulai Dilirik PayPal |